Karawang

Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi

Dede

128 Karyawan PT Yamaha Terpapar Covid-19

KARAWANG, RAKA – Ada 128 karyawan PT Yamaha terpapar Covid-19. Saat ini seluruh karyawan tersebut telah memperoleh perawatan di rumah sakit. Hal ini diketahui dari hasil sidak Satgas Covid-19 pukul 09.30 hingga 13.00 WIB.
“Yamaha yang terpapar itu 128 itu pun ada yang udah sembuh sekarang, ada juga yang masih dalam perawatan di rumah sakit,” ujar Dede, sekretaris Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (5/7).

Saat sidak dilakukan terlihat bahwa seluruh karyawan telah menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum masuk ke dalam bus jemputan pun dilakukan pemeriksaan suhu. Jika ada karyawan yang tidak menggunakan masker maka tidak diperbolehkan masuk. “Di sana tadi saya lihat prokesnya udah sangat ketat, karyawan yang gak pakai prokes akan langsung ditaro di tempat yang berbeda dan tidak diperbolehkan masuk,” tambahnya.
Bagi karyawan yang mengalami sakit batuk dan flu pun diperbolehkan untuk mengambil izin tidak masuk. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 semakin luas. “Kalau ada staf yang batuk atau sakit disuruh istirahat di rumah, jadi yang datang ke pabrik itu yang sehat,” paparnya.

Sementara itu, Juru Bicara (jubir) Satgas Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana mengungkapkan, di hari ketiga pemberlakukan PPKM Darurat di Karawang, mobilitas masyarakat masih tinggi. Ia juga menyebut ada sejumlah pelanggaran karena masih ada warga yang belum mengetahui aturan detail tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tersebut. “Masih ada masyarakat yang belum mematuhi aturan. Kami meminta dengan sangat untuk tiga minggu ke depan aturan tersebut dilaksanakan agar lonjakan kasus covid di Karawang bisa turun. Kasus covid ini berbanding lurus dengan pergerakan masyarakat. Kalau pergerakan tinggi, angka covid meningkat dan begitu sebaliknya,” paparnya.

Fitra mengatakan, sebagai salah satu RS rujukan yang memiliki jumlah pasien covid terbanyak, RSUD telah memenuhi ketersediaan oksigen. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu panik karena dipastikan stok oksigen aman. “Dengan penambahan 1543 bed pasien maka secara otomatis juga harus menambah pasokan oksigen. Kami telah melakukan pengecekan terhadap ketersediaan tabung oksigen kepada supplier terkait untuk memprioritaskan ketersediaan oksigen bagi RSUD mengingat angka pasien yang jumlahnya paling banyak se-Karawang. Kami meminta masyarakat tidak abai dalam menjaga kesehatan,” pungkasnya. (nad/dis)

Related Articles

Back to top button