Lansia Dominasi Kematian Akibat Corona
KARAWANG, RAKA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 masih dilakukan di Kabupaten Karawang. Meski angka kasus corona terlihat menurun, namun jumlah pasien yang meninggal masih mengkhawatirkan.
Dari 39.362 orang yang tepapar corona sejak wabah ini terjadi di Kota Pangkal Perjuangan, tercatat 1.578 orang meninggal. Dan pasien berusia lanjut atau lansia mendominasi angka kematian akibat Covid-19. Berdasarkan data yang dicatat Dinkes Karawang, pasien corona yang meninggal ini paling banyak berusia 50 hingga 59 tahun sebanyak 385 orang. Sedangkan usia 60 sampai 69 tahun sebanyak 290 orang meninggal.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, penderita corona tidak hanya orang dewasa. Virus tersebut juga menyerang bayi, anak-anak, remaja hingga lansia. “Balita yang meninggal karena covid juga ada. Datanya ada di Dinkes (Dinas Kesehatan),” kata Fitra kepada Radar Karawang.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Karawang Yayuk Sri Rahayu juga membenarkan ada beberapa balita di Karawang yang meninggal karena terpapar Covid-19. Sejak awal terjadinya pandemi, Dinkes Kabupaten Karawang mencatat sudah 1.209 orang meninggal karena corona. “Meninggal karena covid tidak hanya terjadi pada lansia saja. Tetapi juga usia muda. Balita yang meninggal empat orang,” paparnya.
Selain balita, kata dia, anak-anak dari usia 6 sampai 19 tahun juga ada beberapa yang meninggal karena corona. Meski jumlahnya tidak sebanyak lansia, namun dari data tersebut bisa dilihat bahwa Covid-19 bisa menyerang usia berapapun. “Usia 6 sampai 19 tahun yang meninggal tercatat 5 orang,” katanya.
Berdasarkan data yang dicatat Dinkes Karawang, pasien covid yang meninggal ini paling banyak berusia 50 hingga 59 tahun sebanyak 385 orang. Sedangkan usia 60 sampai 69 tahun sebanyak 290 orang meninggal.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19 mestinya semakin membangun kesadaran semua orang, bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi bagian tak terpisah dari dinamika kehidupan sehari-hari. “Bukti sudah lebih dari cukup, sehingga ketaatan pada protokol kesehatantak boleh lagi diperdebatkan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, lonjakan jumlah kasus atau pasien Covid-19 saat ini tidak mengejutkan karena predictable. Sudah diperkirakan beberapa pekan sebelum libur panjang merayakan hari besar keagamaan. Perkiraan itu mengacu pada meningkatnya mobilitas atau aktivitas mudik sebagian masyarakat saat itu. Namun, yang membuat situasi terasa semakin kelam adalah fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19. “Fakta ini hendaknya mendorong para orang tua untuk semakin peduli pada ancaman Covid-19, dan tentu saja lebih melindungi anak-anak agar tidak terinfeksi,” ungkapnya. (nce)