
Kepala DPPKB Karawang, Sofiah
Bidan Dilibatkan jadi Vaksinator
KARAWANG, RAKA – Setelah dilaunching beberapa pekan lalu oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI), pelaksanaan vaksinasi keluarga di Karawang yang dilakukan oleh bidan praktek mandiri ini akan mulai dilaksanakan pada Senin (9/8) hingga Jumat (13/8) mendatang.
Kepala DPPKB Karawang Sofiah mengatakan, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Pelaksanaan vaksin keluarga dari BKKBN melalui bidan praktik mandiri akan digelar selama 5 hari dari Senin hingga Jumat. Setelah bupati berkoordinasi, Kemenkes akan segera memberikan drop vaksin untuk Karawang sebanyak 200 ribu.
Sofiah menuturkan, dari 801 bidan praktik mandiri ini, ada beberapa bidan yang digabungkan. Sehingga titik vaksinasi tidak di setiap lokasi bidan praktik mandiri. Hal itu karena ada beberapa bidan mandiri yang lokasinya kurang cukup memadai untuk kegiatan vaksinasi. “Setelah koordinasi dengan ketua IBI, hasilnya ada beberapa yang digabungkan,” tuturnya.
Tetapi, lanjut Sofiah, targetnya tetap sama yaitu satu orang bidan menyuntik vaksin sebanyak 50 orang perhari. Sehingga jika dalam satu titik itu ada 4 orang bidan, maka target yang harus divaksin sebanyak 200 orang setiap harinya. “Karena bidan mandiri ini juga ada beberapa yang bekerja di pemerintahan, jadi vaksin keluarga dilaksanakan di puskesmas juga,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan vaksin keluarga ini, DPPKB Karawang melalui PLKB dan kadernya berperan menggerakan masyarakat untuk divaksin. Pihaknya memiliki 946 PLKB dan kader di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Karawang. Dengan jumlah tersebut, pihaknya menargetkan satu orang kader untuk bisa menggerakan 50 orang untuk divaksin, sehingga dalam waktu 5 hari itu, 200 ribu vaksin bisa diberikan kepada masyarakat. “Kalau satu kader ditargetkan 50 orang sehari, dikali 946 kader dan dikali 5 hari sudah lebih dari 200 ribu. Jadi target 200 ribu ini hitungannya bisa tercapai,” paparnya.
Untuk teknis pendaftaran, lanjutnya, dilakukan secara offline, sebab untuk menghindari kekeliruan data jumlah calon peserta. “Karena jumlahnya kan lumayan banyak, maka sistemnya jemput bola, kita datangi langsung ke rumah-rumah,” ujarnya.
Selain itu, kriteria calon peserta adalah yang berusia 12 tahun ke atas. “Adapun persyaratannya, hanya memberikan fotocopy KTP dan KK ke petugas kami, baik yang standby di kecamatan maupun yang langsung datang ke rumah,” paparnya.
Sebelumnya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memasang target 70% warga Karawang sudah divaksin hingga akhir tahun ini. Target tersebut tercapai dengan asumsi distribusi vial berjalan lancar. “Target kita hingga akhir tahun ini 70 % warga Karawang sudah terbentuk herd Imunity. Sebenarnya bisa lebih cepat ya, tapi karena pendistribusian vaksin secara bertahap ya kita harus menyesuaikan,” terangnya.
Menurutnya, setiap harinya, Kabupaten Karawang mendapatkan kuota vaksin hanya 5.800. Padahal dalam rangka percepatan vaksinasi ditarget setiap harinya 11.000 vaksin. “Sekarang stok vaksin sudah menipis dan kita sudah mengajukan lagi. Program vaksinasi sudah berjalan sesuai rencana sehingga kebutuhan akan kiriman vaksin menjadi penting,” pungkasnya. (nce/dis)