HEADLINEKARAWANG

Karawang Belum Berani Belajar Tatap Muka

Target 110 Ribu Siswa Divaksin Belum Tercapai

KARAWANG, RAKA – Pernyataan Presiden Joko Widodo kian melecut semangat sekolah dalam menyiapkan diri menggelar sekolah tatap muka. Presiden setuju pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bisa digelar setelah siswa divaksin Covid-19. PTM bisa dilaksanakan karena surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang mengatur hal itu sudah keluar. Surat yang dimaksud adalah SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Menteri Dalam Negeri Nomor 384/2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Di Karawang, harapan untuk bisa menggelar PTM di sekolah tak pernah surut. Berbagai satuan pendidikan terus menyiapkan diri. Sarana-prasarana yang mendukung pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) secara ketat disiapkan sebaik-baiknya. Sehingga jika nanti sekolah diizinkan buka, mereka sudah siap.

Edutama School misalnya, pengelola sekolah sudah merombak infrastruktur bangunan hingga konsep pembelajaran di sekolah, agar Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang mengizinkan KBM tatap muka. “Kita telah mempersiapkan pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dengan memenuhi protokol kesehatan. Mulai dari sarpras (sarana prasarana) dan prokes (protokol kesehatan). Bahkan kurikulumnya pun sudah kita siapkan, termasuk izin orangtua, pengaturan jadwal yang termuat dalam SOP,” ucap pengelola Edutama School Jaja Jalaludin kepada Radar Karawang.

Kepala SMPN 1 Klari Devi Deliana mengatakan, meski kegiatan belajar akan dilakukan kembali secara tatap muka, namun setiap sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan serta menjaga jarak, guna menekan serta meminimalisir terjadinya paparan Covid-19. “Artinya tidak sembarangan, tentunya berbagai syarat atau peraturan ini harus benar-benar dipenuhi oleh sekolah,” tuturnya.

Ia mengaku, upaya persiapan yang sudah dilakukannya yaitu memperbaiki fasilitas sekolah, agar setiap kelas selalu bersih dan steril serta menambah jumlah tempat cuci tangan di setiap kelas. “Sebenarnya program peningkatan kebersihan sekolah ini sudah kita lakukan sebelum adanya Covid-19, namun dengan adanya virus ini, membuat kita lebih berambisi untuk terus meningkatkan protokol kesehatan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cikampek Dede Setiabudi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan sarana prasarana, kurikulum, hingga pengaturan jadwal keluar masuk anak, agar pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka. “Kita sangat serius mempersiapkan sarana penunjang, agar anak didik bisa belajar di sekolah,” ujarnya.

Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Karawang belum akan melaksanakan PTM terbatas di sekolah. Kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan di Karawang akan tetap melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR) sesuai surat edaran bupati sebelumnya.
“Sesuai SE Bupati, kita sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021 masih BDR,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Asep Junaedi, Minggu (22/8).

Asep mengatakan, sesuai dengan ketentuan dan SKB 4 menteri, sekolah-sekolah di Karawang memang sudah siap jika PTM dilaksanakan. Fasilitas dan sarana prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan sudah disediakan.
“Insya Allah sekolah sudah siap,” katanya.

Namun, kata dia, PTM belum akan dilaksanakan di Karawang sampai kasus terkonfirmasi positif Covid-19 benar-benar landai dan herd imunity sudah terbentuk. Saat ini, pelajar yang sudah divaksin baru di kisaran tiga ribu siswa. Angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan yaitu sebanyak 110 ribu pelajar.
“Kita nunggu kebijakan tim Satgas Covid-19 Kabupaten,” pungkasnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sinyal pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Jawa Barat bisa segera dimulai. Dengan catatan, seluruh siswa sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut dikatakan Emil, sapaannya, saat meninjau vaksinasi di kalangan pelajar di SMPN 2 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Sabtu (21/8). “Sesuai arahan Bapak Presiden (Joko Widodo), bagi wilayah yang berada bukan pada wilayah

PPKM Level 4 dan para pelajarnya sudah divaksin maka dapat melakukan PTM,” ujar Emil
Untuk itu, kata dia, semua daerah di Jawa Barat terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk semua kategori. Utamanya anak sekolah usia 12-18 tahun untuk menunjang kegiatan PTM ditengah pandemi Covid-19. (nce/psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button