Terjaring 12 Akseptor IUD, 17 Implan
CEK KESEHATAN: Peserta KB diperiksa terlebih dahulu kesehatannya sebelum dilaksanakan pemasangan alat kontrasepsi. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT Karawang ke-388.
Pelayanan KB di Kecamatan Klari
KLARI, RAKA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kecamatan Klari membuka pelayanan KB IUD dan implan di Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang ke-388. Koordinator DPPKB Kecamatan Klari Titin Supriatin mengatakan, sejak pukul 09.00 pagi pelayanan KB sudah dilakukan. Kegiatan sekaligus memperingati HUT Karawang yang ke-388. “Sampai pukul 12 siang tadi, pelayanan baru lelesai,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (14/9).
Ia menambahkan, program tersebut merupakan program kabupaten, bahkan jumlah akseptor yang ditargetkan disesuaikan dengan angka HUT Karawang yaitu sebanyak 388 yang dibagi di tiga puluh kecamatan. Jenis KB merupakan jenis KB IUD dan implan atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). “Minimal setiap DPPKB ditingkat kecamatan melayani 13 akseptor,” tambahnya.
Ia mengaku, pelayanan juga berlangsung di dua tempat yaitu salah satu klinik dan di UPTD Puskesmas Klari. Jumlah akseptor yang terjaring juga lebih dari batas minimal, kurang lebih 29 aksetor telah terjaring diantaranya 12 akseptor IUD dan 17 akseptor implan. Menurutnya, jumlah akseptor yang terjaring berkat hasil hasil kerja keras Petugas Lapangan (PLKB) Kecamatan Klari dan petugas Pos KB yang merupakan mitra kerja daripada DPPKB. “Jadi sebelumnya memang sudah kita upayakan, kita cari calon akseptor sebelum kegiatan dimulai,” akunya.
Masih dikatakan Titin, sebelum pelayanan berlangsung, calon akseptor akan dites fisik untuk mengetahui layak dan tidaknya untuk mengikuti KB MKJP tersebut. Untuk KB jenis implan sendiri warga tidak boleh memiliki riwayat penyakit seperti penyakit kuning, tidak dalam pendarahan yang tidak diketahui sebabnya, masa keputihan yang berkejangan dan memiliki tumor seperti tumor payudara, tumor rahim dan tumor indung telur. Sedangkan untuk IUD, akseptor tidak mengalami radang rahim dan tumor secara umum. “Jadi kita pastikan bahwa akseptor yang mengikuti pelayana IUD dan implan ini sangat layak dan aman,” pungkasnya. (mal)