KARAWANG

Kekerasan Perempuan Diklaim Meningkat

DISKUSI DARING: Kohati Komisariat Hukum Unsika mengadakan kegiatan diskusi daring soal KBG dan KBGO.

Mahasiswa Unsika Pernah jadi Korban

KARAWANG, RAKA- Isu Kekerasan Berbasis Gender (KBG) atau kekerasan terhadap perempuan pada dasarnya bukanlah hal yang baru, namun ternyata pandemi Covid-19 pun dengan diterapkannya social distancing tidak mengurangi angka kasus kekerasan berbasis gender malah cenderung meningkat.

Konsultan Isu Gender Tunggal Pawestri mengungkapkan, kekerasan berbasis gender telah meningkat sampai 63%, sedangkan kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) naik hampir 300%. “Data ini juga didukung oleh dokumen rilis pers SAFEnet 2021, yang menyebutkan pada masa pandemi Covid-19, angka KBGO mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat,” ungkap perempuan pejuang gender ini, Sabtu (2/10).

Dia menambhakan, kekerasan berbasis gender dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga, masyarakat, bahkan di instansi atau lembaga seperti di lingkungan kampus. “Kekerasan terhadap perempuan banyak dilakukan oleh oknum dosen atau mahasiswa di kampus,” tambahnya.

Sementara itu, Shaliha, ketua Kohati Komisariat Hukum Unsika mengatakan, salah satu kasus terkait dengan KBG dan KBGO teralami oleh mahasiswa Unsika, perempuan yang menjadi korbannya. “Dalam merepon masalah yang terjadi di lingkungan terdekat ini, Korps HMI-Wati Cabang Karawang Komisariat Hukum Unsika mengadakan diskusi untuk menciptakan sinergitas dan mendorong terwujudnya lingkungan yang aman untuk semua pihak,” katanya.

Dirinya pun meminta kepada dinas terkait dan pihak keamanan untuk menindak tegas para pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. “Harus ada sanksi berat untuk pelaku lalu bisa dikebiri, ” pungkasnya. (cr8)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button