Data Ganda Bansos Terblokir
KROSCEK DATA: Kaur Kesra Desa Wancimekar Fitri memeriksa data penerima bantuan sosial.
KOTABARU, RAKA – Warga diminta untuk berhati-hati saat mendaftarkan diri sebagai penerima bansos, karena data ganda akan menghambat bantuan lainnya. Kaur Kesra Desa Wancimekar Fitri mengatakan, di masa pandemi ini berbagai bantuan telah digelontorkan oleh pemerintah mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan lainnya. “Warga pasti memanfaatkan program ini untuk memenuhi kebutuhanya khususnya bagi warga tidak mampu,” ucap wanita berkerudung hitam itu, kepada Radar Karawang, Senin (4/10).
Ia menambahkan, karena banyaknya program bantuan, warga memaksakan kehendak dengan mendaftarkan identitas secara ganda pada bantuan sosial lainnya. Namun hal itu akan berpotensi mengancam terblokirnya bantuan yang sudah diterimanya. “Misalnya kita sudah dapat PKH kemudian kita daftar lagi program UMKM atau prakerja, nah secara otomatis data PKH akan terblokir karena ganda. Dan sudah ada beberpa kasus seperti itu di Wancimekar,” tambahnya.
Fitri mengaku, untuk menghindari terblokirnya data bantuan sosial yang sudah diterima, warga diminta untuk berhati-hati saat mendaftarkan identitasnya untuk bantuan lainnya. Jika terjadi pemblokiran, maka petugas harus mendaftarkan kembali dengan proses yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. “Tentunya ini menjadi informasi buat warga untuk tidak sembarangan dan tergiur oleh bantuan lainnya, karena bisa mengancam bantuan yang saat ini sudah warga dapatkan,” akunya.
Masih dikatakannya, kini pemerintah desa selalu melakukan koordinasi dengan pihak yang bertanggungjawab mengelola setiap bantuan sosial. “Karena sering kali data penerima bansos ini diminta untuk diperbarui, makanya selain tidak mendaftarkan identitas pada bansos lain, warga juga diminta untuk melapor apabila ada bantuan yang tidak cair agar dapat kita cek letak kesalahannya,” pungkasnya. (mal)
