GERBANG SEKOLAH

SMK Muhammadiyah 2 Diizinkan PTM

PENGARAHAN: Siswa diberikan arahan oleh pihak sekolah sebelum dilaksanakan PTM. Hal ini dilakukan, agar siswa paham dan mengikuti setiap aturan yang sudah ditentukan selama PTM terbatas.

Pembelajaran Dilaksanakan Dua Sesi

KOTABARU, RAKA – Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Muhammadiyah 2 baru dimulai sejak satu minggu lalu setelah mendapatkan izin dari Dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kepala SMK Muhammadiyah 2 Enda mengatakan, setelah dua tahun daring pelaksanaan belajar PTM di SMK Muhammadiyah 2 kini dimulai kembali setelah mengantongi izin dari pemerintah provinsi. Selain itu pihak Satgas Covid-19 Kecamatan Kotabaru juga telah melakukan monitoring terkait persiapan PTM sebelum dilaksanakannya sejak minggu lalu. “Baru minggu kemarin kita melaksanakan PTM ini,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (5/10).

Ia menambahkan, mekanisme belajar PTM juga dilakukan 2 sesi dengan jumlah siswa 50%. Untuk sesi pertama jam pelajaran akan dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 10.30, sedangkan sesi dua dimulai sejak 11.00 sampai pukul 15.00. “Biasanya kita cuma 1 sesi atau pagi saja. Karena pandemi terpaksa kita buat dua sesi yaitu di jam pagi dan siang,” tambahnya.
Enda mengaku, selain pengaturan waktu jam belajar. Seperti biasa, sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana kesehatan untuk menunjang selama berlangsungnya kegiatan belajar PTM, siswa akan diarahkan untuk mencuci tangan, mengecek suhu, sampai menggunakan masker saat memasuki gerbang sekolah. “Untuk fasilitas sudah kita lengkapi, apalagi pada pemeriksaan oleh satgas Covid 19 Kotabaru semuanya kita lengkapi,” akunya.

Pihaknya berharap, masa belajar PTM yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 2 bisa berjalan dengan lancar, siswa juga diminta untuk selalu menjaga kesehatan sehingga tidak ada potensi paparan Covid 19. “Dan ini kita sampaikan pada siswa, kalau memang mereka tidak enak badan atau sakit maka segera lapor karena kita sudah membentuk tim kesehatan sekolah yang bertugas menangani siswa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid 19 Dedi mengungkapkan, sarana dan prasarana di SMK Muhammadiyah 2 memang sudah sesuai anjuran, apalagi Kotabaru masuk 16 kecamatan di Kabupaten Karawang yang terbebas dari Covid-19. Namun pada giat monitoring lalu ia selalu menekankan kepada pihak sekolah untuk menjaga siswa dan siswinya, agar tidak melakukan aktifitas nongkrong setelah pulang sekolah, khususnya bagi siswa SMP dan SMK di wilayah Kotabaru. “Setiap monev kita tekankan kepada guru-guru untuk memantau siswa, jangan sampai kejadian tawuran pelajar di wilayah Kotabaru,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button