Kapan Realisasi Pasar Rengasdengklok
RENGASDENGKLOK, RAKA – Pejalan kaki di depan Pasar Rengasdengklok tidak berjalan di atas trotoar tetapi di jalan raya. Padahal itu berbahaya karena bisa membuat mereka tersambar kendaraan umum.
Seperti diungkapkan Didin (52) pedagang resmi Pasar Rengasdengklok, pejalan kaki terpaksa berjalan di bahu jalan karena trotoarnya sudah dipenuhi lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL). “Trotoar di depan Pasar Rengasdengklok ini seperti milik PKL saja padahal itu tempatnya pejalan kaki,” ucap Didin.
Menurut Didin keadaan seperti itu sudah berlangsung lama, namun belum ada sedikitpun upaya dilakukan pemerintah untuk menertibkan para PKL. Didin sendiri tidak manampik jika PKL-PKL itu cuma mencari nafkah, tetapi jangan melanggar aturan. “Rejeki boleh dicari sebanyak-banyaknya tetapi harus tetap patuh kepada peraturan,” ucapnya.
Sementara warga Dusun Warudoyong, Desa Rengasdengklok Selatan, Ijet (41) menambahkan, bukan hal yang aneh melihat kebiasaan PKL di Pasar Rengasdengklok yang menggunakan trotoar sebagai tempat membuka lapak dagangan. Apalagi tempat tinggalnya tak jauh dari pasar Rengasdengklok. “Kalau area di dalam pasar memang sepi, beda di luar ramai,” ucapnya.
Ijet juga menyayangkan keadaan tersebut, dan mewajarkan jika pasar Rengasdengklok sering dihiasi genangan air. Sehingga bisa dipastika para petugas kebersihan merasa kesusahan untuk mengambil sampah. Apalagi jika sampahnya sudah dibuang ke dalam got atau saluran air. “Otomatis macet kalau sampah dibuang ke got. Di bawah trotoar itu kan got. Susah dibersihkan karena PKL ada di atasnya,” ucapnya.
Dirinya pun menyebutkan, ketika para pejalan kaki turun ke jalan raya, keamanan mereka dipertaruhkan karena harus berbagi jalan dengan pengendara lain. Karenanya dia berharap pemerintah yang telah menjanjikan relokasi pasar agar secepatnya dapat direalisasi. (rok)