HEADLINEKARAWANG

Layangan Berbentuk Keranda Sindir Pemerintah

Bertuliskan Karawang Sedang Miskin, Pejabat Sedang Kaya

KARAWANG, RAKA – Banyak permainan tradisional yang masih bertahan sampai sekarang, misalnya layangan. Permainan ini kerap dijadikan ajang lomba, atau sekadar mengisi waktu luang di sore hari. Seperti yang terjadi di Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur. Para pemuda di sana menggelar festival layangan saat membuka area wisata Tegalan 21. Ketua Karang Taruna Kelurahan Plawad Tomi mengatakan, lomba layangan ini selain untuk merawat permainan tradisional, juga sebagai ajang nostalgia para pemuda. “Sekarang ini sudah jarang yang main layangan, karena itu lomba layangan ini juga untuk mengingat masa lalu,” jelasnya, Minggu (17/10).

Tomi menyebut lomba layangan ini juga untuk mengasah kreativitas, sehingga tidak sedikit di antara mereka yang membuat peteng (layangan berbentuk besar). Salah satunya peteng berbetuk keranda mayat yang bertuliskan “Karawang ku sedang miskin, pejabat ku sedang kaya”. Kata Tomi peteng seperti itu merupakan bentuk kritikan terhadap pemerintah melalui layangan.
“Dengan harapan Karawang ini bisa keluar dari zona miskin ekstrem seperti itu,” ujarnya.

Herna, pembuat layangan berbentuk keranda itu mengatakan, dia beserta teman-temannya mengikuti lomba layangan hanya sebatas nostalgia. Kemudian layangan yang dibuatnya selama lima hari itu sebagai ungkapan keprihatinan dengan kondisi Karawang, yang memiliki warga miskin ekstrim. “Itu hanya menyampaikan kritikan aja tapi lewat layangan,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button