KARAWANG

PCNU Kecewa pada Bupati Karawang Soal HSN, Ini Penjelasan Kang Uyan

KH Ahmad Ruhyat Hasby

KARAWANG, RAKA- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang kecewa terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang yang tidak melibatkan NU dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Bahkan, undangan upacara HSN pun hanya boleh dihadiri satu orang dari perwakilan NU.

HSN selalu diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan HSN tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Pada momen itulah dicetuskan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang dipimpin Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari. “Adanya HSN, merupakan bukti pengakuan pemerintah terhadap kiprah ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan RI,” katanya Ketua Tanfidziyah PCNU Karawang KH Ahmad Ruhyat Hasby, Kamis (21/10).

Namun, kiai yang akrab disapa Kang Uyan ini, merasa kecewa dengan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang yang tidak melibatkan NU dalam HSN ini. NU hanya ditempatkan sebagai undangan dalam upacara HSN yang digelar pemda dan itupun hanya boleh dihadiri satu orang dari perwakilan NU. “Semula saya merasa senang mendapat undangan upacara HSN dari Bupati Karawang. Tetapi beberapa saat kemudian saya dijapri oleh mantan ketua IPNU Karawang, ‘Ada amanat dari Bupati, yang hadir dari PCNU cukup seorang aja'” terang Kang Uyan, menirukan pesan dari mantan Ketua IPNU Karawang.

Padahal, lanjutnya, dia sudah berencana jika ada undangan upacara HSN, pengurus PCNU akan ikut handir mendampinginya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. “Saya merasa kecewa setelah baca japrian itu, karena kita sudah berencana jika ada undangan upacara HSN dari Pemda, semua pengurus inti PCNU akan hadir, tentu dengan prokes yang ketat. Kita memaklumi upacara HSN dan hari-hari bersejarah lainnya dilaksanakan dengan sederhana karena masih kondisi pandemi,” ucapnya.

Kang Uyan menduga, ada sikap antipati dari Bupati Karawang terhadap NU. Padahal, jka melihat di kabupaten/kota lain NU dan pemda sinergis dalam memperingati HSN ini. “Tapi yang tidak kita fahami adalah sikap Bupati Karawang yang antipati terhadap PCNU. Di kabupaten ataupun kota lain, Bupati atau Walikota selalu melibatkan PCNU dalam HSN, malah semua kegiatan HSN didanai pemda. Karena disadari ataupun tidak, diakui atau tidak santri memang identik dengan NU,” paparnya.

Meski demikian, tambahnya, pihaknya akan tetap merayakan HSN secara mandiri, berbagai kegiatan sudah dirancang dan siap digelar. “Kami akan tetap memeriahkan hari santri walaupun tanpa dukungan dari pemda. Kita menggelar berbagai kegiatan perlombaan dalam rangka HSN, dari mulai qiroatul kutub, pidato kebangsaan, kasidah ibu-ibu, sampai lomba cover shalawat Asygil dan shalawat Jibril yang diadakan di pesantren Attarbiyyah Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button