GERBANG SEKOLAH

KKN di Wilayah Pesisir

BERIKAN PENYULUHAN: Mahasiswa Unsika berikan penyuluhan kesehatan kepada warga Desa Sedari. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja selama melaksanakan KKN di desa ini.

Mahasiswa Unsika Lakukan Penyuluhan Kesehatan

CIBUAYA, RAKA- Tim Pengabdian Dosen Unsika dan mahasiswa Unsika yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memberikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan resistensi antibiotik di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya.
Ketua Tim KKN Unsika di Desa Sedari Rizky Abdul Majid mengatakan, antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. “Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang obat antibiotik agar masyarakat mampu lebih bijak dalam penggunaannya serta dapat meminimalisir kasus resistensi antibiotik di Indonesia. Penyuluhan ini sudah kami lakukan 27 Oktober 2021 lalu,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Rizky, masyarakat ikut turut aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa dengan benar setelah dilakukan penyuluhan. Sebagai bentuk apresiasi diberikan doorprize bagi masyarakat yang aktif dan memberikan jawaban yang benar. Kemudian juga terdapat konseling dan pemeriksaan kesehatan secara gratis yang terdiri dari pengecekan tinggi badan, berat badan, tekanan darah, test kolesterol, asam urat, serta glukosa. Kegiatan KKN Mahasiswa Unsika di Desa Sedari selalu menerapkan protokol kesehatan ketat. “Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini di wajibkan untuk mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung,” terangnya.

Kepala Desa Sedari, H. Bisri Mustopa, mengapresiasi dan mendukung kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan di Desa Sedari untuk pertama kalinya. Kehadiran dan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Unsika dinilai memberikan dampak positif serta menambah pengetahuan masyarakat Desa Sedari tentang pentingnya cara penggunaan obat antibiotik yang baik dan benar. “Pengetahuan masyarakat tentang resistensi antibiotik, masih minim sekali serta belum tersedia apotek dan fasilitas kesehatan yang memadai,” paparnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button