Akhirnya Posyandu Melati 7 akan Dibangun

MUSYAWARAH: Warga menyepakati untuk membangun Posyandu Melati 7 di Perumahan Griya Kondang Asri.
Beberapa Kali Musyawarat Berjalan Alot
KLARI, RAKA – Setelah beberapa kali melakukan musyawarah, akhirnya pembangunan Posyandu Melati 7 di halaman terbuka Perumahan Griya Kondang Asri, Desa Klari, Kecamatan Klari akan segera dilakukan. Warga Perumahan Griya Kondang Asri Sri Pujiwijastuti mengatakan, malam kemarin ia bersama warga dan pendamping desa kecamatan telah melakukan musyawarah terkait pembangunan Posyandu Melati 7 di halaman terbuka hijau. Menurutnya, ia tidak pernah menolak adanya pembangunan posyandu, namun pemilihan tempat yang kurang tepat membuatnya menentang adanya pembangunan posyandu. “Kenapa harus di ruang terbuka hijau, toh ada lahan kosong yang bisa digunakan untuk pembangunan posyandu,” ucapnya, saat berbincang dengan Radar Karawang, Senin (1/11).
Ia menambahkan, berdasarkan aturan Nomor 26 tahun 2007 bahwa setiap pembangunan khususnya perumahan, 30% wajib disisihkan untuk RTH, namun saat ini ruang terbuka hijau akan dibuat pembangunan posyandu. “Padahal ini semua buat masa depan anak cucu kita. Walaupun ada empat ruang terbuka hijau di sini, saya kita tidak harus juga kita menghilang satu RTH ini untuk posyandu selama ada lahan yang lebih layak,” tambahnya.
Sri mengaku, berdasarkan voting musyawarah, ruang terbuka hijau yang berlokasi di RW 006 itu akan segera dilakukan. Namun ia akan bersikukuh mempertahankan RTH itu untuk terus dilestarikan. “Kalau memang ada kesempatan, nanti saya akan sampaikan persoalan ini ke gubernur,” akunya.
Sementara itu, pendamping desa Kecamatan Jaenal Abidin mengungkapkan, pihaknya membenarkan bahwa dalam waktu dekat ini pemerintah desa akan membangun posyandu di halaman RTH. Menurutnya pembangunan di lahan RTH bukan tanpa alasan, pertama lahan RTH tersebut sangat strategis, apabila digunakan untuk Posyandu Melati 7, mengingat sudah bertahun-tahun pelayanan posyandu dilakukan secara door to door karena tidak memiliki tempat atau bangunan. Kemudian masih ada tiga RTH yang masih dapat dilestarikan, bahkan ketiga RTH yang masih ada lebih berpotensi dan hijau. “Kalau bicara peduli, kenapa tidak semua RTH dirawat,” ungkapnya.
Masih dikatakannya, selain strategis lokasi yang akan digunakan untuk pembuatan poyandu berdasarkan keinginan banyak warga, karena adanya bangunan posyandu secara permanen akan lebih efektif dan tidak kall penting dari RTH. “Kecuali kalau RTH nya cuma Satu, toh posyandu ini tidak kalah penting apalagi untuk menunjang kesehatan warga,” katanya.
Jaenal juga membeberkan, karena selama musyawarah tidak pernah menemukan solusi, pihaknya melakukan voting agar pembangunan Posyandu Melati 7 secepatnya dapat terealisasi. Apalagi, anggaran untuk pembangunan dari dana desa itu sudah disiapkan. “Saya sudah tanya kepada warga kalau memang tidak mau dibangun, ya sudah saya kembalikan anggarannya, namun semua warga meberima untuk dibangun, cuma satu warga saja yang tidak menerima. Tapi kita menganggap perbedaan pendapat itu wajar namun harus dipertegas,” bebernya.
Ia juga menyampaikan, lokasi RTH yang akan dijadikan posyandu itu juga memiliki luas 9 x 6 meter, sehingga masih tersisa lahan untuk digunakan penghijauan yang berfungsi untuk mempercepat serapan air jika memasuki musim hujan. “Toh posyandu cuma 5 x 6 meter saja, jadi kita sudah menimbang berat manfaat dan berat mudharatnya. Yang pasti saya berperan untuk kebaikan warga saja, jangan sampai debat kusir dan tidak ada solusinya,” pungkasnya. (mal)