HEADLINEKarawang

Cilamaya Sudah Mulai Banjir

MULAI BANJIR: Air menggenangi rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cilamaya. Curah hujan yang tinggi, membuat air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga. (kode foto: Azis for Radar Karawang)

Puluhan Rumah di Banyusari Terendam

KARAWANG, RAKA – Memasuki musim hujan, puluhan rumah di Kecamatan Bayusari dan Cilamaya Wetan terendam banjir. Air luapan Sungai Cilamaya menggenangi pemukiman warga, akibatnya puluhan rumah terendam. Bahkan, ada warga mulai meninggikan tanggul menggunakan karung.
Potensi banjir karena intensitas hujan dan luapan Sungai Cilamaya sudah mulai terjadi di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan.

Ketinggian air di beberapa titik di Desa Tegalwaru mencapai 10 cm dan sudah terjadi sejak Selasa (2/11) pagi. “Sejak pagi tadi air naik. Tapi saat ini sudah mulai surut,” ujar Rosidi, warga Dusun Pande Desa Cilamaya, Selasa (2/11) sore.
Rosidi mengatakan, kondisi meluapnya Sungai Cilamaya ini terjadi karena ada limpasan air dari Bendung Barugbug sekitar pukul 9, Senin (1/11) malam. Sehingga air meluap dan menggenangi beberapa titik pemukiman di Desa Tegalwaru. “Sekarang di Perumahan Pratama, Desa Tegalwaru,” paparnya.

Meski luapan air belum sampai ke rumahnya, Rosidi juga mengaku khawatir luapan air akan sampai ke Dusun Pande, Desa Cilamaya. Karena di dusun lain air sudah mulai menggenangi halaman rumah warga. Dia juga mengkhawatirkan beberapa tanggul yang rawan limpasan air dan jebol. Diantaranya di Dusun Cipancuh, Belakang Perum Pratama, Dusun Cangab, Dusun Barahan dan Dusun Bojong. Jika tanggul tersebut jebol, air akan meluap ke Pasar Cilamaya. “Kalau tanggul itu jebol pasti banjir ke pasar yang lama di Desa Cilamaya. Kondisi tanggul sangat mengkhawatirkan,” ujar pegiat Fordas Cilamaya itu.

Camat Cilamaya Wetan Basuki Rahmat juga mengatakan, saat ini kondisi air masih naik turun sekitar 10 cm. Yang sudah terdampak yaitu Perumahan Pratama dan Dusun Cipancuh Desa Tegalwaru sejak pagi kemarin akibat luapan air Sungai Cilamaya dan kiriman dari bendug Barugbug. “Tergantung turun tidaknya hujan. Kita lihat malam ini,” ujarnya.
Selain di Cilamaya, Selasa (2/11) pukul 04.00 pagi, luapan Sungai Cilamaya menggenangi pemukiman warga di Desa Jayamukti, Kecamatan Banyusari.

Satgas PB BPBD Saeful Anwar mengatakan, banjir yang terjadi di Dusun Mekarsari RT 03/05 Desa Jayamukti itu disebabkan luapan air dari Sungai Cilamaya. “Rumah yang terendam banjir ada sekitar 51 dengan jumlah jiwa 153 orang,” katanya.
Saeful menambahkan, kejadian banjir di Desa Jayamukti bukan hanya menyebabkan rumah terendam, tapi ada kebun dan sawah milih warga yang juga ikut terendam. “Sekitar 10 hektare kebun dan sawah 1 hektare terendam banjir dengan ketinggian air 10-40 cm,” tambahnya.

Saat dihubungi, air sudah surut. “Kami telah berupaya melakukan asesment bersama aparatur desa dan mengecek tidak ada kebutuhan yang mendesak, ” tuturnya. Ketua Karang Taruna Desa Jayamukti Tomi mengatakan, hampir setiap tahun desanya selalu menjadi langganan banjir. Tahun lalu juga terkena banjir. “Kaya yang nggak ada progres dari pemerintah untuk membenahi supaya kedepan tidak terjadi banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Banyusari sudah mulai surut. Menurutnya, banjir di Banyusari sempat merendam 31 rumah di Desa Gempolkolot dan 51 rumah di Desa Jayamukti. “Cilamaya ada di Desa Muara menurut informasi tapi belum ada laporan,” ujarnya.

Yasin menambahkan, pihaknya telah melakukan apel kesiapsiagaan bersama TNI, Polri dan Pihak-pihak terkait lain untuk menyiapkan segala sesuatu untuk penanganan bencana banjir. “Semua peralatan, personel dan logistik sudah siap,” katanya. (nce/cr8)

Related Articles

Back to top button