Wadli
PURWASARI, RAKA- Menjadi ketua Rukun Tetangga (RT) saat ini, dinilai lebih menyenangkan dibanding tahun 1990. Perhatian pemerintah saat ini lebih dirasakan ketimbang zaman dulu. Hal inilah yang dirasakan Wadli, Ketua RT 014, Dusun Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari.
Wadli mengakui beban tugas menjadi ketua RT begitu berat. Sehingga dia bekerja dengan ikhlas melayani warga. Bahkan siang malam dirinya harus siap melayani warga kapan pun. “Karena masyarakat yang memilih dan mempercayai saya jadi Ketua RT, jadi saya harus siap dengan resiko melayani masyarakat sepanjang siang dan malam,” kata pria yang sudah beruban ini.
Waldi menambahkan, semenjak ia menjadi Ketua RT menggantikan ketua RT sebelumnya, ia harus sering keliling malam memastikan bahwa kondisi lingkungannya aman dari para penjahat. “Tiap malam saya dan hansip berkeliling mengontrol rumah-rumah warga, agar tidak ada kejahatan,” tambah pria berusia 70 tahun ini.
Meskipun dirinya sudah tidak muda lagi, semangat mengabdi untuk melayani masyarakat masih sangat tinggi karena kecintaan terhadap kampung halamannya. “Saya di desa sebenarnya dari tahun 1990-an pernah jadi juru tulis, Ketua RW dan sekarang diamanahkan jadi ketua RT,” ucapnya.
Dirinya pun menuturkan bahwa ada perbedaan antara menjadi aparatur desa dulu dengan sekarang. “Kalau sekarang alhamdulillah mendapatkan perhatian dari pemerintah mendapatkan honor tiga bulan sekali. Per bulanya 500 ribu, kalau dulu mah boro-boro,” pungkasnya. (cr8)
