Uncategorized

Warga Cikampek Pusaka Mau Pulang, Bayinya Sudah Sehat

TELUKJAMBE, RAKA – Nani Sumarni (33) warga Desa Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek, melahirkan bayi prematur di RSUD Karawang. Ironisnya, setelah prosesi persalinan ternyata Nani dinyatakan tidak memiliki jaminan kesehatan. Padahal sebelumnya ia justru masuk sebagai peserta Faskes 1 di wilayahnya.

“Awalnya Ibu Nani masuk ke rumah sakit dari rujukan Faskes 1 di wilayahnya, dan pihak kami pun langsung menerima pasien dan lakukan pelayanan. Namun fasilitas jaminan kesehatan tidak dimiliki ibu yang kondisinya memang warga tidak mampu,” terang Humas RSUD Karawang, Asep Irawan, kepada Radar Karawang, Kamis (29/11).

Akan tetapi, terang Asep pihak keluarganya kini berupaya untuk bisa mendapatkan keterangan tidak mampu agar pasien itu bisa menyelesaikan administrasi di rumah sakit. Dirinya pun membeberkan, jika pasien tersebut sudah dirawat selama 36 hari di rumah sakit.

“Karena manajemen rumah sakit pun punya keterbatasan waktu dengan status jaminan yang tidak ada maka status ibu Nani naik ke pasien umum, dan itu sudah ketentuan manajemen semua rumah sakit. Dimanapun jika pasien tidak ada jaminan baik BPJS atau pun SKTM (Surat keterangan Tidak Mampu) maka pasien jadi umum. Sekarang biayanya makin besar hingga mencapai Rp 23.396.172,” terang Asep.

Terkait itu administrasi ruang khusus anak RSUD Agus, membenarkan jika pasien dengan nama Nani Sumarni merupakan pasien dengan status umum dan besar beban biaya yang mesti ditanggungnya. “Saya pun merasa iba dengan ibu Nani dan saya sarankan agar pihaknya mau membuat jaminan tidak mampu tertulis agar RSUD Karawang bisa membebaskan dari biaya,” katanya.

Saat diwawancarai Nani Sumarni menjelaskan dirinya kesulitan karena orang yang menjadi saudaranya dan biasa mengurus persalinan tengah bekerja di Jakarta. Sementara di rumah tidak ada siapa-siapa. Untuk saat ini, dirinya dibantu oleh kakaknya membuat donasi yang baru terkumpul Rp 700.000. “Kebetulan, saudara saya yang biasa ngurus persalinan saya, lagi bekerja, saya hanya bisa pasrah saja. Saya pun ingin pulang, anak saya sudah sehat,” katanya.

Sementara, saat disinggung bahwa rumah sakit akan beri jaminan dan bisa menyelesaikan administrasi kalau ada jaminan baik dari keluarga maupun pemerintah desa, dirinya mengatakan akan coba mengurus guna menyelesaikan persoalan administrasi. “Saya juga berharap uluran tangan dermawan yang mau membantu saya, karena kebetulan saya hanya seorang diri, dan kami memang ingin cepat pulang karena anak saya sudah dinyatakan sehat meski prematur,” ucapnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button