Gombongsari Pilot Project Panen Tiga Kali
TEMUI PETANI: Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo bertemu dengan petani Desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Sabtu (13/11) pagi.
RAWAMERTA, RAKA – Cuaca ekstrem yang mulai melanda Kabupaten Karawang, berdampak terhadap pertanian. Pasalnya, tidak hanya rawan banjir, juga kekeringan. Melihat itu, Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo mengatakan, Karawang sangat penting bagi bangsa ini. Terutama dalam hal ketahanan pangan. “Kita harus memiliki persediaan bahan pangan,” ungkapnya saat kunjungan kerja di areal persawahan Desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Sabtu (13/11) pagi.
Ia melanjutkan, Desa Gombongsari akan dijadikan pilot project program tiga tanam dalam setahun. “Kita perlu rumuskan bersama agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian ini. Mulai dari bibit unggul pada lahan kering dan basah, serta menyiapkan sarana dan prasarana teknologi untuk mengatasi adanya kendala air,” ujarnya.
Kata Syahrul, kontribusi Karawang terhadap kebutuhan pangan nasional sangatlah luar biasa. Setiap panen, rata-rata produksi padi mencapai 8 ton per hektare. Ia menambahkan, telah membuat kesepakatan bersama untuk merumuskan skema peningkatan produktivitas. Skema itu di antaranya menyiapkan bibit unggul pada lahan kering dan basah, serta menyiapkan sarana dan prasarana teknologi untuk mengatasi adanya kendala air. “Nah kita sudah sepakat tadi mulai dari kepala desa, pak camat dan ibu bupati bahwa kita akan coba sampai ke tiga kali panen dalam semusim. Dan saya berharap Karawang jadi dicontohnya,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Hanafi Chaniago mengatakan, dukungan pemerintah pusat sejauh ini sangat besar, sehingga membuat Karawang mampu mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional. “Alhamdulillah Karawang bisa kita pertahankan sebagai lumbung pangan Jawa Barat, karena kita ada di posisi kedua setelah Indramayu. Dan untuk memberikan intensif kepada petani, kita sudah membuat perda No 13 tahun 2017 tentang perlindungan petani,” kata dia. (psn/kmt)