Diserap Habis Tahun Ini
KARAWANG, RAKA – Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2021 terserap semua desa di Kabupaten Karawang. Sehingga pada tahun 2022 mendatang tidak ada luncuran ADD yang nyeberang dari tahun ini. “ADD semua sudah terealisasi. Tidak ada luncuran satu desa pun,” kata Kepala Seksi Tata Pemerintahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karawang Andry Irawan saat dihubungi Radar Karawang, Kamis (23/12).
Dikatakan Andry, berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ADD yang bersumber dari APBD ini dianggarkan paling sedikit 10 persen dari dana perimbangan yang diterima kabupaten, setelah dikurangi dana alokasi khusus (DAK).
Dari jumlah tersebut, kemudian dibagikan kepada seluruh desa berdasarkan kebutuhan penghasilan tetap pemerintah desa, tunjangan BPD, insentif RT, RW, sampai linmas. Sisanya, untuk operasional pemerintah desa serta pembinaan masyarakat. “Jumlahnya bisa naik, bisa juga turun. Tahun 2021 totalnya Rp154,037 miliar. Tahun depan kemungkinan masih sama,” jelasnya.
Diteruskannya, desa dengan pagu ADD paling tinggi Rp1,2 miliar. Sedangkan yang paling sedikit Rp364 juta, sesuai dengan kebutuhan di desa masing-masing. “Karena RT, RW-nya juga sedikit. Dan semua desa sudah realisasi. Tidak ada luncuran,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Karawang Encep Komarudin menjelaskan, di beberapa desa seiring dengan perkembangan penduduknya, telah ada penambahan RT atau RW. Dikatakannya, penambahan atau pembentukan RT baru diperbolehkan jika memang sudah dipandang perlu. Hanya saja, untuk insentif belum bisa tercover oleh ADD. “Kalau penambahan RT silahkan. Tapi insentifnya tidak bisa dari ADD. Mungkin bisa dari DBH atau PADes,” jelasnya.
Masih dikatakan Encep, untuk tahun 2022 diharapkannya agar dana bagi hasil (DBH) bisa naik. Sehingga pihaknya bisa mengkaji kembali kebutuhan desa dan juga mengenai usulan kenaikan insentif BPD dan kebutuhan insentif RT baru. “Kita berdoa agar tahun depan DBH naik,” ucapnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan para kepala desa agar lebih menggejot lagi capaian atau target PBB di masing-masing desa pada tahun mendatang. Sehingga pemasukan PAD dari sektor PBB juga bertambah. “Tahun ini yang paling besar capaian PBB Rp526 juta yaitu Desa Kondang (Kondangjaya),” tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Wancimekar Dimyat Sudrajat mengatakan, seiring dengan bertambahnya penduduk dari beberapa perumahan yang ada di desanya, bertambah juga empat RT baru, sehingga saat ini sudah berjumlah 50 RT. “Bagi empat RT baru memang belum ada insentif dari ADD. Pagu tahun 2021 ADD kita Rp674.363.000,” sebutnya.
Sementara untuk realisasi PBB, sampai 19 Desember 2021 kemarin, terhitung Rp178.576.802. Tahun depan pihaknya akan kembali menggenjot target PBB agar lebih maksimal lagi. (nce)