Insentif Kecil, Linmas Nyambi Jadi Kuli Toko Bangunan

KARAWANG, RAKA – Penghasilan atau insentif yang pas-pasan, sepertinya tidak menyurutkan semangat anggota Linmas Desa Kondangjaya untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Selain melaksanakan kegiatan patroli untuk menjaga keamanan lingkungan setiap malam, tidak jarang para anggota Linmas ini juga terjun langsung melakukan kegiatan-kegiatan untuk masyarakat. Salah satunya ialah membantu mengatur arus lalu lintas di jalan utama desa agar mengurai kemacetan.
Seperti yang tengah dikerjakan Moris, Supriyadi dan Didik. Para anggota Linmas ini terlihat sedang sibuk membantu mengatur arus lalu lintas di jalan desanya agar tidak terjadi kemacetan terlebih pada pagi dan sore hari. “Kegiatan ini rutin dilakukan untuk mengurai kemacetan. Linmas berbaur melaksanakan tugas untuk masyarakat,” ujar Satgas Linmas Desa Kondangjaya Zaenudin, kepada Radar Karawang, Jumat (24/12).
Zaenudin mengatakan, meski insentif Linmas tidak seperti pegawai lain, tugas-tugas yang dikerjakan oleh para Linmas juga tidak sedikit. Kegiatannya yaitu menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan ronda malam, menjaga dan mengatur parkir di acara hajatan bahkan mengatur lalu lintas di jalan utama desa untuk mengurai kemacetan. “Kita aktif setiap malam ada piket. Bantu urai lalu lintas di titik rawan macet mah gak dapat uang. Ini hanya pengabdian kami untuk masyarakat biar gak macet,” katanya.
Zaenudin menjelaskan, honor yang didapatkan oleh Linmas hanya sebesar Rp225 ribu per bulan dari kecamatan, Rp150 ribu per bulan dari desa, dan ada tambahan dari desa melalui dana bagi hasil. Sebagai penghasilan tambahan bagi para Linmas, pihaknya telah menjadwalkan secara bergantian untuk menjadi juru parkir di jalan atau menjadi Pak Ogah. “Kalau jaga hajatan Rp150 ribu sampai dua ratus ribu. Pekerjaan sehari-harinya juga ada yang tani, ngojek, centeng di perumahan, kuli di toko matrial,” ucapnya.
Salah satu anggota, Moris mengaku jika hanya mengandalkan penghasilan dari tugasnya sebagai Linmas di desa tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, selain menjadi anggota Linmas, dirinya juga bekerja sebagai kuli di toko bahan bangunan. “Kerja bongkar muat semen. Kalau ngatur macet gak dapat uang. Itu pengabdian ke masyarakat,” ucapnya. (nce)