GERBANG SEKOLAH

Cegah Kekerasan Seksual di Kampus

Mahasiswa Gelar Diskusi

KARAWANG, RAKA- Banyaknya pelecehan seksual di kampus beberapa belakangan ini, membuat para mahasiswi geram atas tindakan tersebut. Hal ini lah yang mendorong dua organisasi kepemudaan yang tergabung di dalam kelompok Cipayung plus yaitu GMKI dan IMM UBP membuat diskusi publik terkait ruang aman bagi perempuan di kampus.

Ketua IMM komisariat UBP Robbi Shahrir mengatakan, bahwa agenda diskusi publik yang dilaksanakan oleh kedua organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus ini karena dilatarbelakangi maraknya kasus pelecehan yang terjadi diranah kampus. “Banyak kasus yang terjadi antara lain yang terjadi di Universitas Sriwijaya Palembang, di UNJ dan banyak kampus lainya yang memang mengalami kejadian tersebut,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (29/12).

Robby menambahkan, dalam diskusi publik yang diinisiasi oleh IMM dan GMKI UBP ini, turut dihadiri oleh para pembicara yang memang kompeten di bidangnya. “Dalam acara ini juga turut hadir perwakilan KNPI yaitu wakil ketua bidang pemberdayaan dan perlindungan perempuan Teh Ayu Asmaranti, Fauziah Rizki seorang aktivis perempuan dan Christina Weten yang juga aktivis perempuan,” tambahnya.

Ia menuturkan, bahwa tujuanya dibuat diskusi publik ini ialah untuk mengedukasi serta mengetahui apakah di UBP sendiri memiliki ruang aman bagi mahasisiswi. Serta selain itu juga untuk mengedukasi mahasiswi jika memang terjadinya suatu kasus pelecehan seksual. “Seperti yang kita tahu bahwa banyak korban yang tidak tahu dan tidak berani untuk melaporkan kejadian pelecehan seksual, sehingga dengan dibuatnya diskusi ini kedepan, kalau misal ada korban pelecehan harus berani melapor,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPD KNP Karawang Ayu Asmaranti mengatakan, bahwa pelecehan atau kekerasan seksual bisa terjadi sama siapa saja baik anak kecil maupun orang dewasa. Ayu pun berharap dengan digelarnya diskusi publik ini kedepan tidak ada lagi pelecehan seksual yang terjadi. “Intinya harus berani speak up dan melaporkan bila terjadi pelecehan kepada kita,” tandasnya. (cr8)

Related Articles

Back to top button