Peretas Hingga Rampok Bank

Setahun Aksi Kriminal di Karawang
KARAWANG, RAKA – Selama setahun dunia kriminalitas di Kabupaten Karawang penuh warna. Tidak hanya peredaran narkoba dan tawuran pelajar. Para penjahat yang menekuni dunia informasi dan teknologi juga menyasar sejumlah warga Karawang, kemudian rebutan limbah aktivis ormas yang berujung kematian hingga perampokan bank, mewarnai Kota Pangkal Perjuangan.
Januari
Kriminalitas diawali dengan penemuan mahasiswa, Fathan Ardian Nurmiftah yang terbunuh dalam kantung plastik di Cilamaya Kulon. Peristiwa itu dipicu oleh tersangka berinisial HA sakit hati oleh korban akibat tidak memberikan pinjaman. Polisi menangkap tiga pelaku yaitu HA, JF dan R. Di bulan yang sama, kejahatan cyber terjadi. Si penipu memanfaatkan nomor WA korban untuk meminta pulsa dan uang kepada nomor yang terkoneksi dengan akun korban.
Seperti yang dialami seorang guru swasta di Kotabaru, Irma (45). Akun WA nya dibajak, kemudian si pembajak bergerilya ke nomor-nomor WA dan grup WA korban dengan modus menanyakan apakah ada yang menjual pulsa? Pertanyaan itu untuk memancing rekan korban yang berbisnis pulsa elektrik. Tidak berapa lama kemudian, satu per satu teman korban yang berjualan pulsa merespon. Mendapat tanggapan dari calon korban, si penipu tersebut akhirnya meminta dikirimi pulsa ratusan ribu rupiah. “Saya kira nomornya engga kena retas. Saya sudah kirim pulsa 200 ribu rupiah, eh ternyata saya kena tipu. Karena teman saya tidak merasa membeli pulsa,” ujar Neni (32) warga Perumahan Kartika Residence, Kecamatan Klari.
Februari
Pembunuhan keji dilakukan oleh Yono (60) terhadap mantan istrinya, Oon (44) warga Kampung Kamurang, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes. Dia dibunuh oleh mantan suaminya di depan anaknya sendiri. Saat rekonstruksi dilakukan, ada 29 adegan yang menjelaskan cara keji pelaku menghabisi nyawa mantan istrinya tersebut, dengan beberapa kali menghujamkan golok. Salah satunya yang menghujam leher korban, hingga membuat korban terluka parah, tersungkur bersimbah darah dan langsung ditutupi dengan tikar.
Maret
Pria bertato ditemukan tenggelam di irigasi KW 9 Kampung Bangkuang, Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat. Mayat bertato itu teridentifikasi bernama Rahmat Lesmana alias Boti (31) warga Kampung Lengo RT 002/014, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat. Selain korban tenggelam. Di bulan Maret terjadi perdagangan manusia. AE (24), warga Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mempromosikan istrinya untuk berkencan dengan pria lain seharga Rp600 ribu. Kasatreskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana menyebutkan, AE mempromosikan istrinya sebagai PSK melalui aplikasi MiChat. “Tersangka berinisial AE (24) merupakan suami korban yang berinisial WYP,” kata AKP Oliestha
April
Bulan April dihebohkan dengan aksi sejumlah gerombolan remaja yang mengatasnamakan geng All Star. Aksinya membabi-buta, menyakiti siapa pun yang mereka temui di jalanan. Namun, kehadiran mereka kurang dari seumur jagung, karena Polres Karawang berhasil menggulung semua anak geng bau kencur ini. Aksi yang mereka lakukan salah satunya menjadi biang tawuran yang terjadi di Jalan Baru, Cengkong, dan Purwasari.
Mei
Warga Karawang dibikin geram terhadap prilaku bejat S (53), seorang kakek asal Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta yang tega mencabuli cucu tiri di tiga tempat yang berbeda. Korban dicabuli oleh pelaku sejak duduk di kelas 4 SD tahub 2013 hingga 2018. Pertama kali dicabuli tahun 2013 di kontrakan di Cikampek. Kemudian berlanjut saat FA remaja. Kejadian tersebut berulang pada 2015 di rumah kontrakan di Kecamatan Kotabaru. Saat itu pun korban sedang tidur. Korban terbangun saat pelaku menggagahinya. Peristiwa ketiga, terjadi Maret 2018 di rumah neneknya di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Juni
Markas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) NKRI yang terletak di salah satu komplek Ruko di Jalan Surotokunto, Karawang Timur, diserang kawanan geng motor. Dalam peristiwa itu, markas LSM NKRI porak-perandak. Sementara tiga mobil operasional, termasuk satu unit ambulan milik LSM tersebut rusak parah.
Juli
Masih ingat dengan Ani (21), perempuan muda yang tinggal di Dusun Neglasari, Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta. Dia dulu sempat menghebohkan jagat maya setelah videonya yang menghina Pancasila dan Alquran viral. Aksi itupun berujung penangkapan. Namun, setelah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Ani dinyatakan menderita Skizoafektif atau gangguan kejiwaan. Kemudian dia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Agustus
Begal sadis yang buron setahun, AR alias Adul berhasil diciduk anggota Polres Karawang saat dirinya menjadi tukang parkir di wilayah Tugu Proklamasi, Rengas Dengklok. Saat akan ditangkap, AR melawan kemudian tempak polisi.
September
Puluhan orang di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, keracunan massal usai menyantap makanan dari kegiatan pengajian. Tercatat tiga orang meninggal dunia. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polisi Resor (Polres) Karawang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, hasil uji laboratorium sampel darah, urine, dan muntahan korban tak mengandung zat kimia berbahaya. “Penyebab keracunan mereka diduga kuat dari bakteri Salmonella. Bakteri itu biasa ada di makanan yang mengandung protein,” ujar Oliestha.
Oktober
Rabu, 27 Oktober, seorang pengusaha rumah makan bernama Khairul Amin (54) ditemukan tak bernyawa di depan rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat. Kondisi korban meninggal dengan banyak luka tusuk di tubuhnya. Ternyata otak pembunuhannya adalah istri sendiri.
November
Seorang ibu berinisial V (45) dituntut satu tahun penjara oleh jaksa karena kerap omeli suaminya yang mabuk, CYC, asal Taiwan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyampaikan tuntutan tersebut dengan alasan terdakwa telah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) psikis. Tuntutan itu dibacakan jaksa dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/11). Akhir cerita, jaksa membatalkan tuntutan dan V dinyatakan tidak bersalah.
Selain itu, terjadi aksi brutal yang melibatkan anggota ormas pecah di depan Hotel Resinda, Jalan Interchange, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Rabu (24/11) siang, sekitar pukul 12.30 WIB. Empat orang mengalami luka-luka, satu tewas. Sementara, satu unit mobil sedan bernomor polisi S 1724 BB hancur.
Di lokasi berbeda, di tengah siang bolong, saat aktivitas buruh ramai di pabrik-pabrik kawasan Indotaisei, dan sejumlah nasabah sedang transaksi di Maybank yang lokasinya tidak jauh dari tempat para pekerja beraktivitas, tiba-tiba komplotan rampok berjumlah lebih dari lima orang bersenjata api datang. Tanpa tedeng aling mereka langsung mendongkan pistol dan memerintahkan seluruh orang yang ada di bank termasuk satpam yang berjaga tiarap. Salah satu satpam Maybank yang saat itu berada di lokasi. Para pelaku yang berjumlah tujuh orang itu meringkuk di bui setelah diciduk polisi Direktorat Reses Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar. Para penjahat kambuhan berinisial CN, CA, MS, WCP, DY, AS dan DH itu ternyata bukan komplotan kriminal biasa. Mereka ternyata pernah beraksi juga di sejumlah daerah seperti Cirebon, Kota Bogor, Cikarang, dan Jakarta Barat. Bahkan berbagai macam negara seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Tiongkok.
Desember
Diduga dibacok orang tak dikenal (OTK), satu anggota organisasi kemasyarakat (ormas) di Karawang tewas dan seorang lainnya kritis. Insiden pembacokan itu terjadi di depan Kantor Pos Karawang, Jalan Alun-alun Karawang, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Jumat (24/12). Diketahui pelaku akhirnya ditangkap, dan aksinya itu dipicu karena dendam masa lalu.