PTM 100 Persen Tergantung Capaian Vaksin
KARAWANG, RAKA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang akan mulai memberlakukan kembali pembelajaran melalui sistem online atau daring. Pemberlakuan kembali belajar online diketahui melalui surat edaran yang diterbitkan oleh Disdikpora tentang pelaksanaa proses kegiatan belajar semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 pada 5 Januari 2022 kemarin.
Dalam surat edaran yang ditandatangani Kepala Disdikpora Karawang Asep Junaedi menerangkan, hari pertama masuk sekolah pada semester 2 yaitu 10 Januari 2022. Dari 10 hingga 31 Januari proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kembali dilaksanakan secara daring. Sedangkan pada bulan Februari 2022 sampai seterusnya, apabila tidak ada perubahan maka pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka terbatas.
Saat dikonfirmasi mengenai surat edaran tersebut, Asep Junaedi membenarkan jika pelaksanaan proses KBM pada semester 2 ini dilaksanakan secara daring. Menurutnya, pelaksanaan proses KBM daring ini dilakukan agar pihaknya bisa fokus terhadap target vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. “Karena kita ingin fokus dulu ke target vaksinasi anak. Jadi proses belajar kembali daring dulu sampai vaksin ini sesuai target,” katanya, saat dihubungi Radar Karawang, Kamis (6/1).
Selanjutnya, kata dia, pembelajaran tatap muka di sekolah tergantung dari capaian vaksinasi di masing-masing sekolah. Sekolah bisa saja PTM 100 persen jika capaian vaksin terhadap siswanya sudah 100 persen. “Reward bagi sekolah yang bisa 100 persen vaksinasinya, maka PTM di sekolah tersebut boleh 100 persen,” ujarnya.
Kepala SMPN 1 Cikampek Toib mengaku, pihak sekolah tentu akan melaksanakan proses belajar mengajar sesuai kebijakan dan arahan dari pemerintah. Termasuk untuk melaksanakan kembali pembelajaran daring pada semester 2 tahun ini. “Kita ikut kebijakan aja. Kalau harus daring lagi ya daring,” ucapnya.
Toib mengatakan, secara kesiapan dan kelengkapan pihaknya sudah sangat siap untuk melaksanakan PTM 100 persen. Karena fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung sudah tersedia. “Kita sudah siap. Wastafel, keran-keran air sudah banyak terpasang di sekolah. Sarana lain juga sudah siap,” ujarnya.
Terkait vaksinasi, lanjutnya, di sekolahnya memang belum 100 persen siswanya divaksin. Karena ada beberapa anak yang memiliki riwayat penyakit sehingga tidak bisa divaksin. “Vaksin baru 90 persen. Karena kemarin-kemarin kan dari 12 tahun ke bawah belum. Sekarang sudah ada vaksin usia 6 sampai 11 pasti kita sisir lagi,” tambahnya. (nce)