
KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang mewabah di Karawang sejak tahun 2020 lalu, nampaknya sangat berdampak terhadap pendapatan daerah khususnya dari sektor pariwisata. Pasalnya, capaian PAD dari sektor pawisata yang hanya ditargetkan Rp226 juta pada tahun 2021, tidak bisa dicapai 100 persen. “Capaian tahun kemarin 95,5 persen atau 218 juta (rupiah) dari target 226 juta,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Karawang Yudi Yudiawan, Senin (10/1).
Dikatakan Yudi, tidak tercapainya target PAD dari sektor pariwisata ini karena terkendala pandemi Covid-19 yang masih mewabah. Dengan kebijakan-kebijakan pembatasan dari Pemerintah Pusat, tempat-tempat wisata di Karawang beberapa kali harus ditutup untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Alhasil, pendapatan tempat wisata juga berkurang dan berimbas pada capaian PAD. “Kendalanya karena masih pandemi Covid-19. Jadi harus tutup buka tempat wisata,” ujarnya.
Yudi menyebut, ada beberapa tempat wisata di Karawang yang dikerjasamakan dengan Disparbud. Diantaranya Sedari, Samudra Baru, Syech Quro, dan Kampung Budaya. “Yang pemasukannya paling besar dari tempat wisata Sedari,” ucapnya. Tahun ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan sebesar Rp400 juta untuk PAD dari sektor pariwisata. Namun demikian, angka tersebut juga tergantung dari perkembangan kondisi pandemi saat ini. Jika pandemi masih tinggi, target tersebut juga akan disesuaikan dengan target tahun lalu yaitu Rp226 juta. “Kita lihat kondisinya kalau pandemi sudah hilang target bisa jadi 500 bahkan 600 juta,” pungkasnya. (nce)