KARAWANG

PJJ Dikeluhkan Guru, Orangtua Ingin Anaknya Belajar di Kelas

KARAWANG, RAKA – Pembelajaran kembali dilaksanakan jarak jauh seratus persen sejak beberapa hari lalu. Tujuannya, mengantisipasi penularan virus corona ke kalangan pelajar. Namun, masalah baru muncul karena pembelajaran jarak jauh dinilai tidak efektif.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Mentari Ilmu Apriyanti menyampaikan, para guru kaget dengan adanya aturan tersebut. Karena sebelumnya, pihak sekolah berencana menggelar pembelajaran secara tatap muka bulan ini. Itu berdasarkan hasil survei terhadap orangtua terkait pembelajaran jarak jauh. Hasilnya, sebanyak 97 persen orangtua siswa menginginkan pembelajaran secara tatap muka. “Per hari ini tadi kami sudah melakukan survei ke orangtua siswa, dan 97 persen mereka ingin adanya pembelajaran secara langsung,” ujarnya.
Udin, Koorwilcambidik Kecamatan Telukjambe Barat menyampaikan, pihaknya sudah mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh semester ini. Namun mendapat keluhan dari orangtua murid dan guru. Guru merasa kesulitan untuk memberikan materi kepada siswa kelas I dan II melalui daring. “Saya menerima laporan dari para kepala sekolah, bahwa guru inginnya masuk karena kerepotan dengan daring. Kelas satu dua kan baru belajar baca tulis gitu jadi ya repot juga ngajarinnya,” ujarnya.
Pengumpulan tugas siswa pun berkendala. Pihak koorwilcambidik mengambil upaya dengan memberikan himbauan dan arahan kepada guru. Kemudian guru pun akan standby selama 24 jam untuk menerima tugas dari siswa. “Ya kami akhirnya memberikan himbauan kepada guru melalui kepala sekolah, supaya mereka standby 24 untuk pengumpulan tugas,” ungkapnya. (nad)

Related Articles

Back to top button