Perajin Tahu Disarankan Gunakan Kedelai Lokal
KARAWANG, RAKA- Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Karawang sudah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan untuk menyelesaikan permasalahan kenaikan harga kedelai.
Gery Samrodi, kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan memeriksa ke tempat pembuatan tahu dan tempe. Kenaikan terjadi karena pemilik usaha tahu dan tempe menggunakan kedelai import. Pihak Disperindag sudah melakukan rapat dengan Menteri Perdagangan untuk menyelesaikan permasalahan kenaikan harga kedelai saat ini. “Untuk kedelai dikarenakan kan bahan bakunya sekarang import. Para pelaku usaha lebih menginginkan kedelai import karena lebih besar dan bagus. Kita sedang koordinasi dan kemarin sudah rapat dengan mentri perdagangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, memiliki harapan agar pengusaha dapat menggunakan kedelai lokal. Harga kedelai import dan lokal saat ini sebesar Rp11.000. Kemudian ia pun memaparkan jika sidak akan dilakukan untuk menghindari penimbunan kedelai. “Untuk yang lokal sih tidak ada kenaikan, sekarang Rp11.00 untuk import dan lokal. Untuk bahan baku akan kami liat dulu khawatirnya terjadi penimbunan,” ungkapnya.
Gery menambahkan, Kementerian Perdagangan akan memberikan lima puluh dua ton minyak curah. Saat ini harga minyak goreng masih sulit untuk diperoleh. Hal ini dikarenakan tidak ada persediaan barang di distributor. Tidak ada penimbunan untuk minyak goreng. “Kalau minyak goreng saat ini memang masih langka. Kita beberapa kali sidak memang ketidaksediaan barang di distributor. Di Karawang tidak ada penimbunan, karena dari pihak produsen tidak ada pengiriman ke kita,” pungkasnya. (nad)