HEADLINE

Ada Siswa Tidak Kenali Guru, Selama Pembelajaran di Masa Pandemi

KARAWANG, RAKA – Mengajar di tengah pandemi tidaklah mudah bagi guru, terutama saat pembelajaran dilakukan secara daring. Banyak tantangan yang harus dilewati, salah satunya penerapan penanaman sikap pada siswa. Bahkan ada siswa yang tidak mengenali gurunya.
Roro Ayu Kinasih Gunawan, siswa XI MIA 4 SMAN 1 Karawang pun menyadari jika selama pembelajaran jarak jauh (PJJ), ia memiliki rasa malas yang menjadi tantangan terbesar. Ia mengatasi rasa malas tersebut dengan mencari materi tambahan dari internet. Kemudian dengan mencari lingkungan belajar yang nyaman untuk meningkatkan semangat belajar. Ia pun telah menentukan tujuan belajar dan sekolah. Serta ingat dengan mimpi yang ingin diraih. “Selama PJJ, tantangan dari diri saya sendiri kadang malas, meski gitu gak menghalangi semangat saya untuk belajar. Kalau saya sendiri pertama dari lingkungan untuk belajar dibikin nyaman, abis itu dengan cara tentuin dulu tujuan untuk belajarnya dan ingat sama mimpi-mimpi yang diraih. Saya ingin kuliah di luar negeri,” ujarnya, Selasa (1/3).
Pembelajaran tatap muka sebagian telah berjalan kembali di Kabupaten Karawang. Hal tersebut masih terus menimbulkan tantangan bagi guru dan siswa. Nur Suryanah, wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Karawang memaparkan jika ia merasakan tantangan pada saat menerapkan sikap dan budi pekerti kepada siswa. Usaha telah dilakukan dengan cara bekerjasama antar guru. Terdapat siswa yang tidak mengenali wajah guru saat bertemu secara langsung. “Salah satunya saya sebagai seorang guru, kami kesulitan untuk menerapkan penanaman sikap itu sangat sulit. Walaupun kami sudah bekerjasama antar guru yang lain. Penanaman untuk budi pekerti di masa pandemi ini sangat sulit bahkan ada siswa yang tidak mengenal gurunya. Apalagi saat secara langsung kan sekarang bermasker,” ungkapnya.
Adapula tantangan yang lain yakni waktu yang tidak terlalu lama. Materi tidak dapat tersampaikan secara sempurna kepada siswa. Kemudian jaringan internet pun mempengaruhi pembelajaran. Ketika jaringan turun maka guru harus melakukan pengulangan materi sebelumnya kepada siswa pada pertemuan selanjutnya. Siswa pun menjadi kurang memiliki sikap sopan santun kepada guru. Ada siswa yang tidak mengaktifkan kamera saat pembelajaran daring berlangsung. Adapula siswa yang hadir namun guru melakukan absen tidak menjawab. “Karena kalau di kami, siswanya dibagi dua ruangan dan durasi juga semakin sempit jadi otomatis tidak betul-betul mengena di siswa. Jaringan pun mempengaruhi, kayak tadi saya sedang semangat mengajar tiba-tiba down jadi membuat saya menjadi tidak mood. Ketika kami sudah mempersiapkan segala materi tapi ada kendala teknis yang tidak terduga maka membuat saya menjadi harus menjelaskan kembali di pertemuan berikutnya,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button