Bocah Badami Tenggelam, Terbawa Arus Kali Malang 3,5 Kilometer

KARAWANG, RAKA – Sabtu (5/3) pagi menjadi hari yang nahas bagi Fajar Nur Fizki, bocah Badami Timur, Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat. Dia yang awalnya bersenang-senang dengan empat orang temannya di irigasi Kali Malang, berujung tragedi karena bocah berusia delapan tahun itu justru tenggelam karena terbawa arus irigasi.
Menurut informasi yang diperoleh, korban yang sedang berenang bersama Hilal, Murtado, Hambali dan Amak, tiba-tiba terbawa arus dan tenggelam. Melihat itu, Murtado semapt berusaha menolong namun Fajar tidak tertolong. Sekitar pukul 11.00, tim BPBD mendapat laporan dari peristiwa tersebut. Kemudian tim langsung menuju lokasi kejadian. Upaya pencarian pun dilakukan, namun hingga menjelang malam belum ada tanda-tanda korban.
Hari kedua pencarian, Minggu (6/3) Tim SAR gabungan memulai pencarian sejak pukul 07.30 WIB dengan membagi tim menjadi 3 SRU (Search and Rescue Unit). Alhasil, Tim SAR gabungan berhasil menemukan bocah tersebut dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan sejauh kurang lebih 3,5 kilometer dari lokasi kejadian tenggelam.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah menyebutkan, pencarian hari kedua menggunakan under water search device (UWSD) yaitu satu set peralatan terbaru di Basarnas yang digunakan untuk melakukan pencarian di dalam air, yang bisa mempercepat penemuan korban pada kejadian kejadian yang ada di perairan. Tiga SRU akan tersebar di beberapa titik dengan pembagian yaitu SRU 1 melakukan Pencarian dari jembatan BTB 18 (ciherang) pada koordinat 6°20’29.71″S 107°16’27.63″E sampai jembatan BTB 22 (Jatikarya) pada koordinat 6°20’42.20″S 107°17’33.74″E sejauh 2.2 km menggunakan perahu karet dan Peralatan UWSD (Under Water Search Device) milik Basarnas. SRU 2 melakukan Pencarian dari jembatan BTB 22 (Jatikarya) pada koordinat 6°20’42.20″S 107°17’33.74″E sampai jembatan Daolong 6°20’57.81″S 107°18’3.33″E sejauh 1,3 km menggunakan perahu karet milik BPBD Karawang dan SRU 3 Pencarian dari jembatan daolong 6°20’57.81″S 107°18’3.33″E sampai titik koordinat 6°21’26.12″S 107°18’22.39″E sejauh 1 km menggunakan perahu karet milik PMI Karawang.
“Alat tersebut dapat digunakan dengan baik dan maksimal, sehingga bisa mempercepat proses Operasi SAR di lapangan,” ujarnya.
Adapun Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Bandung, BPBD Karawang, Polsek Teluk Jambe barat, Koramil Teluk Jambe, KRI Karawang, MTA Karawang, PMI Karawang, Wanadri, Scout Rescue, KALANDRA, Aparatur desa Setempat, PROTEK, INAFIS Polres Karawang, RMI, SAGARA, SATPOL PP Karawang, Tagana, BURIAL, AMPIBI dan RAPI. (psn/in)