Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Daring
KARAWANG, RAKA – Pembelajaran secara tatap muka yang telah berlangsung saat ini, harus kembali dilakukan secara daring. Saat orang tua siswa mengetahui informasi tersebut merasa kecewa.
Hal tersebut diutarakan Udin, Korwilcambidik Kecamatan Telukjambe Barat. Selain itu, Udin menyampaikan semakin banyak keluhan dari orang tua siswa akibat pembelajaran daring. Ia belum mengetahui lama pelaksanaan pembelajaran daring saat ini. “Orang tua sudah diberitahu melalui guru di sekolah masing-masing. Mereka merasa kecewa dan semakin mengeluh kepada guru. Belum tahu sampai tanggal berapa untuk sekarang,” ujarnya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Rabu (9/3).
Pembelajaran daring mulai dilakukan sejak Sabtu (5/3). Ia pun menambahkan, jika orang tua siswa semakin kesulitan dalam membimbing siswa di rumah. Hal ini membuat Korwilcambidik mengambil solusi dengan melakukan pembelajaran visit bagi siswa. Pembelajaran tersebut dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Teknis yang diberikan yakni guru keliling ke rumah siswa. “Saya dan guru di Telukjambe Barat mengambil langkah untuk melakukan pembelajaran visit bagi siswa. Guru keliling ke rumah-rumah siswa. Seminggu hanya boleh dua kali untuk pembelajaran visit dan jadwal disesuikan oleh sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Jumlah siswa yang diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran visit sebanyak lima hingga sepuluh orang. Pembatasan jumlah siswa bertujuan untuk memutuskan mata rantai Covid-19 di sektor pendidikan. Selama progran tersebut berjalan, terdapat beberapa kendala. Pertama jarak yang harus ditempuh oleh guru. Kedua siswa yang belum berkumpul dan siap saat guru telah datang. Ketiga sarana dab prasarana yang kurang memadai. Selanjutnya kondisi jalan yang licin saat hujan. “Hanya boleh maksimal sepuluh anak yang boleh ikut pembelajaran secara visit. Guru yang akan keliling ke rumah siswa yang telah ditentukan sebagai tempat belajar. Banyak sekali kendala dan tantangan yang dialami oleh guru selama visit,” ungkapnya.
Selama dilakukan pembelajaran secara visit perkembangan siswa semakin membaik dibandingkan saat pembelajaran secara daring. Ia mengungkapkan akan tetap melakukan pembelajaran secara visit meski dengan berbagai kendala. “Tetap akan dilakukan karena hanya itu solusi terbaik yang ada untuk meningkatkan perkembangan belajar siswa,” pungkasnya. (nad)