30 Rumah Reyot di Pangulah Selatan
KOTABARU, RAKA – Banyaknya rumah warga yang tidak layak huni, membuat Endih, kepala Desa Pangulah Selatan berencana mengalokasikan dana desa untuk membangun rumah yang layak huni bagi warganya.
Dikatakan Endih, pihaknya sudah mengajukan bantuan perbaikan rutilahu untuk warganya. Namun, jika hanya melalui pengajuan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dalam setahun hanya bisa empat rumah yang dibangun.
“Waktu itu ngajuin proposal ke PUPR lebih dari 20 rumah. Tapi per tahun kan hanya empat rumah,” kata Endih kepada Radar Karawang, Jumat (7/12) kemarin.
Untuk itu, kata Endih, jika dana desa diperbolehkan untuk membangun rumah warga yang tidak layak huni, tahun 2019 dia akan menganggarkannya. “Kalau boleh nanti saya anggarkan dari dana desa. Biar bisa banyak yang dibangun. Misalnya PUPR empat sama desa empat (rumah yang dibangun) kan lumayan. Nunggu dari PUPR kelamaan. Mending-mending gak roboh,” katanya.
Ia juga mengatakan, saat ini ada sekitar 30 rutilahu yang berada di desanya. Di tahun 2018 sudah ada empat rumah yang dibangun melalui pengajuannya ke Dinas PUPR. Dua diantaranya di Dusun Daringo, karena memang di dusun tersebut paling banyak rutilahunya. “Tahun 2018 di Daringo dua, Dusun Karajan satu, Dusun Gandoang satu,” jelasnya.
Sementara, Mak Emis (60) warga Daringo RT04 RW04 mengatakan, dirinya ingin sekali memperbaiki rumahnya yang sudah rapuh itu. Namun apa daya, jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk kebutuhan sehari-harinya pun dia hanya mengandalkan anaknya.
“Boro-boro buat benerin rumah. Untuk Sehari-hari juga dikasih dari anak emak,” ungkapnya. Sejak suaminya meninggal, kata Mak Emis, dia sudah tidak lagi bekerja. Aktivitas setiap harinya hanya mengasuh cucunya.
Untuk bisa memperbaiki rumahnya agar bisa layak dihuni, kini dia hanya berharap adanya bantuan dari pemerintah.
“Ya kalau dibenerin sendiri uang dari mana, ke anak juga sama gak punya. Mudah-mudahan saja dapat bantuan dari pemerintah,” harapnya. (cr2)