Uncategorized

Ramai-ramai Pelototi Pelajar Nakal

KOTABARU, RAKA – Masalah kenakalan pelajar mulai menjadi sorotan para pemangku kebijakan di tingkat kecamatan. Camat Kotabaru Dedi Setiadi mengatakan, dirinya merasa geram dengan banyaknya pelajar yang sering nongkrong di sekitaran kantor kecamatan. Dia mengajak semua pihak untuk peduli terhadap kondisi pelajar yang sering sekali ditemukan tengah melakukan perbuatan negatif. “Cukup prihatin memang. Saat ini pelajar sudah berani melakukan perbuatan yang tidak senonoh di tempat umum. Pacaran kayak orang dewasa yang sudah suami istri. Setiap kali membersihkan rumput, banyak ditemukan bekas botol, kaleng lem,” ungkap Dedi Setiadi kepada Radar Karawang.

Dikatakan Dedi, jika ditemukan ada pelajar yang tengah nongkrong apalagi melakukan perbuatan negatif di lingkungan kecamatan, dia sudah mengintruksikan Satpol PP kecamatan untuk menangkapnya. “Kita sudah bicarakan dengan Satpol PP. Kalau ada yang nongkrong tangkap, terus panggil orangtuanya. Padahal banyak juga orang luar, bahkan yang dari Purwakarta juga nyampe kesini,” ujarnya.

Iwa Hirana, ketua PGRI Cabang Kotabaru menyampaikan, pihaknya sebagai pendidik sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah kenakalan pelajar. Bahkan melakukan penangkapan kemudian memanggil orangtua juga pernah dilakukannya. “Kalau ketahuan mah (nongkrong sambil minum) kita tangkap. Untuk itu saya juga mohon bantuan kepada semua pihak, terutama karang taruna untuk ikut juga mengawasi. Jika ada yang lagi melakukan perbuatan negatif foto saja terus lapor ke saya,” ujarnya.

Disinggung mengenai satgas pelajar yang pernah dibentuknya, Iwa menjelaskan bahwa dulu memang pernah ada pembentukan satgas pelajar, namun satgas pelajar tersebut memang belum berjalan maksimal. Oleh karenanya dia meminta kepada camat untuk mengeluarkan SK satgas pelajar, agar bisa dijalankan sesuai tujuan dibentuknya. “Satgas itu baru pembentukan, belum di SK kan. Tapi Alhamdulillah nanti dibuatkan SK nya. Mobil di saya ada satu yang bisa dipakai, mobil polsek juga ada satu sudah diizinkan. Semoga nanti bisa berjalan,” katanya.

Sementara, Aiptu Haryanto, Kanit Bimas Polsek Kotabaru mengatakan, untuk mengurangi banyaknya pelajar yang bandel, menurutnya perlu diadakan program polisi sekolah. Para pelajar yang sering melakukan perbuatan negatif, seperti tawuran, merokok, mabuk diikutsertakan dalam kegiatan tersebut selama tiga hari. Berdasarkan pengalamannya, cara tersebut sangat efektif untuk membuat para pelajar menjadi sadar dan membentuk karakter pelajar menjadi lebih baik. “Selama tiga hari dari Jumat sampai Minggu itu anak-anak diberikan pelatihan sama polisi, tidur dipaksa teratur, makan dipaksa teratur, mandi harus teratur, bangun juga harus teratur. Sambil dikasih materi wawasan kenegaraan, dilatih baris berbaris, dan tentunya diberikan materi keagamaan agar si anak lebih religius,” papar Haryanto.

Menurutnya, semua sekolah di Kotabaru khususnya SMK harus mengadakan program itu. “Masing-masing sekolah saja mengadakan khususnya yang SMK. Emang lebih bagus itu kalau dilaksanakan di polsek atau dimana, setiap sekolah mengirimkan siswa nya misal satu sekolah lima orang. Itu bisa membuat mereka saling kenal juga. Tapi kan gak ada anggaran nya kalau seperti itu,” ungkapnya. (cr2)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button