Info Loker Belum Mampu Atasi Calo
KARAWANG, RAKA – Aplikasi Info Loker yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dalam rangka memudahkan rekrutmen ketenagakerjaan, ternyata belum mampu menghilangkan praktik percaloan.
Asep Sopandi (23), warga Dusun Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, mengatakan bahwa keberadaan aplikasi Info Loker Karawang yang dibuat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang belum mampu menjadi solusi pengangguran di daerah ini. “Menurut saya percuma ada Info Loker, saya cek aja paling cuma beberapa perusahaan aja yang buka lowongan,” katanya kepada Radar Karawang.
Asep menambahkan, selain masih kurangnya info lowongan kerja di aplikasi tersebut, Info Loker juga belum bisa memutus mata rantai percaloan. “Tetap aja calo masih banyak, dan yang masuk kerja lewat calo lebih banyak dibandingkan murni lewat aplikasi Info Loker,” tambahnya.
Asep menjelaskan, dirinya berkali-kali melakukan apply lamaran melalui Info Loker Karawang namun tidak kunjung ada panggilan. “Sering saya apply lamaran di Info Loker, cuma tidak pernah ada panggilan sampai sekarang. Saya juga tidak tahu kenapa,” terangnya.
Berbeda dengan Asep, Guntur (30), warga Dusun Cilalung, Desa Mekarjaya, malah tidak mengetahui adanya aplikasi Info Loker Karawang yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. “Saya tidak tahu kalau ada aplikasi Info Loker, karena dulu memang kerja langsung masuk lewat desa,” ujarnya.
Kepala Bidang Penempatan Kerja Disnakertrans Kabupaten Karawang Endang Syafrudin mengingatkan adanya praktik percaloan penerimaan tenaga kerja yang masih terjadi. Ini menyusul banyaknya perusahaan yang merekrut tenaga kerja di luar sistem Disnakertrans. Ia menyampaikan, Disnakertrans Karawang sebenarnya telah menyediakan wadah bagi perusahaan yang membuka rekrutmen tenaga kerja melalui info lowongan kerja atau infoloker online. Namun, ia mengatakan, hingga kini masih sedikit perusahaan yang memanfaatkan layanan itu. Padahal, sistem tersebut telah diluncurkan Pemkab Karawang pada September 2020. Dari 1.500 perusahaan yang ada di Karawang, katanya, yang menggunakan infoloker secara daring baru ada 180 perusahaan. Seiring dengan masih minimnya perusahaan yang memanfaatkan sistem tersebut, Endang menduga kalau praktik percaloan dalam penerimaan tenaga kerja masih terjadi. Hal itu disampaikan karena di antara tujuan diluncurkannya sistem penerimaan tenaga secara daring ialah untuk mengatasi praktik percaloan dalam rekrutmen tenaga kerja. Ia menyarankan agar masyarakat, khususnya para pencari kerja, tidak memercayai iming-iming para calo yang menawarkan pekerjaan dengan meminta imbalan. (cr8/psn)