HEADLINE

Produk UMKM Semakin Menyebar,Bakal Dipasarkan di 720 Retail

KARAWANG, RAKA – Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Karawang akan di launching di minimarket, Jumat (8/4).
Produk UMKM Karawang akan kembali dipasarkan di minimarket. Bahkan, pelaku UMKM pun sudah dilatih dan diberikan bimbingan teknis. Masuknya UMKM ke minimarket ini akan diluncurkan, Jumat (8/4). Produk akan tersebar dari Karawang, Subang, Indramayu, Purwakarta. Sebanyak 720 retail akan menerima produk UMKM Kabupaten Karawang. “Awalnya ada perintah lisan dari Bupati dan Wakil Bupati untuk bekerjasama dengan Alfamart untuk bisa masukkan produk UMKM. Pertama kita sudah masukkan produk ke Indomaret. Ditindak lanjuti dengan mengadakan bimbingan teknis. Besok akan mulai di launching produk UMKM di Alfamart Telukjambe Timur,” ujar Agus Jaelani, kepala Bidang UMKM, pada Kamis (7/4).
Sebanyak delapan pelaku UMKM yang telah terpilih untuk menjual produk di minimarket. Satu pelaku UMKM diwajibkan untuk memasukkan sepuluh produk. Syarat bagi para pelaku UMKM dimulai dari memiliki izin PIRT, halal, kemasan yang menarik dan expired makanan dicantumkan. Ia menambahkan jika produk yang akan dimasukkan di minimarket memiliki masa expired selama enam bulan. Hal itu bertujuan agar tetap bertahan lama saat proses pendistribusian dari gudang hingga ke seluruh retail. “Syaratnya mudah sekali pada intinya sudah ada izin PIRT, halal, ketentuan expired dan kemasan yang bagus kemarin keinginan dari pihak Alfamart itu maunya ketentuan expired enam bulan. Kendalanya kalau tiga bulan yaitu tidak tahan di dalam perjalanan,” ungkapnya.
Ia memiliki harapan agar pelaku UMKM dapat mampu memenuhi permintaan minimarket. Kendala yang dialami yakni kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan modal yang dimiliki oleh para pelaku UMKM. Produk yang akan di launching yakni sukun, tempe, opak, peyek, rengginang. “Pada intinya semua menyanggupi, misalkan UMKM sukun akan meminta bantuan kepada pelaku UMKM yang sama di berbagai wilayah untuk memenuhi jumlah produk yang diinginkan. Mereka mengeluhkan tentang kurangnya modal yang dimiliki. Jumlah tenaga karyawan pun masih belum banyak,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button