KARAWANG

Pedagang dan Pekerja Seni Meriahkan Bazar Ramadan

KARAWANG, RAKA – Upaya pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dalam meningkatkan UMKM terus dilakukan. Setelah bekerjasama dengan retail modern untuk pemasaran, langkah berikutnya yakni dengan mengadakan bazar Ramadan bagi pelaku UMKM. Bukan hanya pelaku UMKM saja yang bergabung, beberapa komunitas dan pekerja seni pun ikut dilibatkan dalam bazar tersebut.
Aep Syaepulloh, Wakil Bupati Kabupaten Karawang menyampaikan, pemerintah daerah akan memberikan bantuan tidak lagi berupa uang permodalan. Bantuan tersebut berupa sarana bagi pelaku UMKM. Ia mencontohkan adanya satu usaha pencucian motor, maka pemerintah akan memberikan bantuan alat. Kegiatan dilaksanakan di Jalan Siliwangi No. 01 Kelurahan Nagasari. “Alhamdulillah kami pemerintah daerah mensupport UMKM. Mudah-mudahan ke depan bisa memberikan kesejahteraan bagi pelaku UMKM di bazar ini ada tiga puluh tujuh stand sampai 27 April. Insya Allah bantuan bukan permodalan tapi bersifat sarana. Misalkan ada usaha cuci motor di suatu desa yang sudah dibina nah nanti kita kasih alatnya,” ujarnya, Sabtu (9/4).
Asep Mulyana, Ketua Forum Wirausaha Interasih Karawang (Forwika) memaparkan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi. Selain itu dapat dijadikan tempat berkumpul bagi masyarakat saat di Bulan Ramadan. Ia melanjutkan delapan stand yang masih kosong saat ini akan diisi oleh beberapa komunitas. “Ramadan Festival di Bulan Ramadan tahun ini bisa menjadi ruang dan wadah UMKM- UMKM bisa menjual produk-produk unggulannya dan juga meningkatkan pendapatannya. Juga bisa menjadi tujuan masyarakat Karawang untuk menjadi tempat berbuka puasa bersama dan membeli oleh-oleh Karawang dan menjadi tempat tujuan komunitas-komunitas untuk produktif. Akan berkolaborasi dengan berbagai komunitas mulai dari fashion hingga hewan,” ungkapnya.
Resa Amalia Putri, pemilik produk es permen karet mengaku jika ia belum memperoleh bantuan apapun dari pemerintah. Saat ini ia memiliki tiga cabang di Kabupaten Karawang. Ia pun melanjutkan jika sudah banyak masyarakat yang meminta untuk membuka franchise. Ia belum bersedia membuka franchise di luar Kabupaten Karawang. Hal ini karena masyarakat meminta harga rendah dari harga yang diberikan. Meskipun belum memperluas cabang, namun produk tersebut telah banyak diminati oleh masyarakat di luar Kabupaten Karawang. Ia memiliki harapan agar pemerintah dapat memberikan bantuan. “Baru delapan bulan jualan es permen karet. Modal belum ada dari pemerintah. Saat ini masih pakai modal sendiri. Kalau cabang aku baru punya tiga, tapi kalau franchise udah banyak. Kendalanya cuma di harga aja, saat ini buat franchise soalnya dari aku itu enam sampai tujuh juta. Peminatnya udah banyak dari Karawang dan luar Karawang. Harapannya supaya pemerintah dapat memberikan bantuan untuk perluas cabang,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button