KARAWANG

Mayoritas Dewan Perokok

KARAWANG, RAKA – Kebiasaan buruk menghisap rokok yang sering dilakukan anggota DPRD Kabupaten Karawang tidak layak ditiru, terutama oleh para pelajar. Selain tidak sehat, juga menebar penyakit bagi masyarakat yang tidak merokok.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang Endang Sodikin mengatakan, dia satu diantara puluhan anggota dewan perokok aktif. “Ya sekitar 80 persen (anggota dewan) perokok,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Senin (10/12) kemarin.

Ia melanjutkan, meski tahu bahaya rokok, menurutnya kebiasaan itu sulit untuk dihentikan. “Saya merokok, sulit berhenti,” ujarnya.
Menurutnya tidak semua anggota dewan laki-laki memiliki kebiasaan merokok. Masih ada yang sama sekali tidak merokok. “Ada beberapa laki-laki di DPRD yang tidak merokok,” tuturnya.

Praktisi kesehatan dr Endang Suryani mengatakan, berdasarkan data World Health Organization (WHO), setiap tahun angka kematian akibat rokok sebanyak 4,8 juta jiwa, dan WHO memprediksikan tahun 2020 mendatang jumlah tersebut akan terus bertambah menjadi 8,4 juta jiwa. Melihat itu, tidak banyak orang yang sadar bahaya merokok, terutama bagi mereka perokok pasif. Selain rawan terkena paru-paru basah, kebanyakan perokok beralasan tidak bisa menghentikan kebiasaan jeleknya itu. “Sebenarnya merokok itu bisa berhenti jika memang ada kemauan yang kuat, dan upaya secara medis untuk berhenti merokok. Hanya alasan klise jika perokok bilang, saya sudah berusaha tapi tidak bisa,” ungkapnya.

Diketahui, kerugian merokok bagi kesehatan antara lain kerusakan saluran pernafasan. Merupakan awal terjadinya penurunan daya tubuh. Racun pada rokok dapat menyebabkan iritasi serta timbulnya lendir pada saluran pernapasan, yang merupakan peluang terjadinya infeksi pada tenggorokan hingga paru. Infeksi juga dapat menjadi lebih rentan, karena asap rokok merusak silia, rambut kecil pada saluran pernapasan yang berfungsi menangkap debu. Semakin banyak paparan asap rokok, maka akan semakin besar risiko infeksi tersebut menjadi lebih serius dan menyebabkan kerusakan rongga udara pada paru.

Selain itu, merokok juga memicu kondisi autoimun. Kandungan racun karsinogen dan tar menyebabkan tubuh menjadi kurang efektif melawan infeksi. Sistem imun yang melemah juga berbahaya, karena dapat memicu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis. Merokok bisa menghambat aliran darah. Hal ini merupakan efek dari nikotin sehingga memicu darah menjadi lebih kental dan menyebabkan nutrisi, mineral dan oksigen yang disebarkan melalui darah menjadi lebih sedikit. Akibatnya pada perokok, peradangan pada bagian luar maupun organ dalam tubuh mengalami perbaikan yang lebih lama. (apk/psn)

Related Articles

Back to top button