Karawang

Anggaran Pemeliharaan Lampu ApilL Butuh Satu Miliar

KARAWANG, RAKA – Lampu apill BJB di bawah fly over di Kertabumi mengalami konslet. Kerusakan ini sudah sering terjadi. Selain korslet, kerusakan juga terjadi akibat lamanya usia tiang lampu apil.
Dikhy Prayoga, kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) menyampaikan jika Dishub akan melakukan perbaikan untuk mengatasi adanya kerusakan di lampu apil. Hal tersebut karena biaya untuk pergantian lebih mahal dari pada servis. “Lampu apil BJB di bawah fly over. Sering terjadi korslet atau turunnya MCBnya. Kita udah evaluasi dengan anggaran biayanya kesimpulan tim apill lebih baik diservis ajah kalau ganti mahal biayanya, jadi kita servis saja. Ada beberapa faktor sih informasi tim apill yang jelas inikan pembangunan apill sudah lama pastinya. Namanya barang ditanam di bawah tanah tidak terkontrol barang kan bisa aus dimakan waktu rusak,” ujarnya, pada Senin (18/4).
Pembangunan lampu apil ada fase dengan menggunakan sistem ATCS. Biaya pembangunan sebesar 2,5 miliar. Selain menggunakan sistem ATCS, lampu apil di Kabupaten Karawang pun menggunakan sistem Atms. Perbedaan kedua sistem tersebut terletak di ATCS terdapat kontrol angka mundur, sedangkan ATMS menggunakan CCTV dan responsif sesuai dengan volume kendaraan. “Kalau pembangunan lampu apil yang tiga fase itu sekitar 2,5 miliar sistem ATCS. Lampu apil itu ada beberapa cara atau sistem pengaturannya sistem arterial transport control sistem (ATCS) dan arterial transport management system (ATMS) serta yang sistem masih konvensional. Perbedaannya kalo ATCS menggunakan kontrol angka mundur di tiang apilnya pas pasenya warna merah ada angka hitungan mundur misalnya 30 sampai dengan 0 baru warnanya hijau,” sambungnya.
Penggunaan sistem ATMS pada lampu apil terletak di tujuh titik dari Simpang Tanjungpura, KPUD, RMK, DPRD, Johar, Karawang Timur, Dawuan. anggaran pemeliharaan lampu apil akan diajukan pada tahun 2023. Anggaran pemeliharaan sebesar satu miliar. Kendala lampu apil sistem ATMS terletak saat mati listrik serta tidak adanya jaringan. Hal tersebut karena sistem yang menggunakan jaringan internet. “Dulu di jalan Kabupaten Karawang. Sekarang sudah berubah mengingat ada bantuan dari kementerian perhubungan melalui dirjen perhubungan darat kabupaten Karawang dikasih tujuh titik lokasi. Minim sekali kaitan pemeliharaan lampu apill. Mudah-mudahan di tahun anggaran 2023 telah di-ACC Dikala sinyal lemot sama tidak ada jaringan akibat mati lampu dari PLN menjadi kendala,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button