KARAWANG

Program JKN-KIS Disebut Investasi

KARAWANG, RAKA – Implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) nyatanya tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan, tetapi juga perekonomian.

Hal itu diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Karawang Unting Patri, kemarin. Menurut dia sepanjang lebih dari empat tahun Program telah mendorong akses pelayanan kesehatan ke taraf yang lebih baik. “Menurut penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, Program JKN-KIS bukan hanya pengeluaran melainkan sebuah investasi,” terang Unting.

Dikatakan Unting, dalam jangka pendek program JKN dapat meningkatkan output dan tenaga kerja sektor lainnya, sedangkan jangka panjangnya Program JKN-KIS meningkatkan modal manusia melalui peningkatan angka harapan hidup. Kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2019 diperkirakan mencapai Rp 269 triliun dan berkontribusi terhadap penciptaan Lapangan kerja sebesar Rp 2.3 juta.

Pencapaian kinerja Program JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Karawang, sebut Unting, yang mencakup Kabupaten Karawang dan Purwakarta, juga terus mengalami peningkatan. Sampai dengan 9 November 2018, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Karawang mencapai 2.589.626 jiwa dari 3.049.951 jiwa atau 85.47%. Oleh karenanya, besar harapan drg. Unting, pada tahun 2019, seluruh penduduk Karawang dan Purwakarta terdaftar menjadi Peserta Program JKN-KIS.

Pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerjasama. Saat ini Kantor Cabang Karawang telah bermitra dengan 244 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri atas 70 Puskesmas, 6 Dokter Praktik Perorangan, 164 Klinik Pratama serta 1 Klinik Polri dan 1 Klinik TNI. Sementara itu, BPJS Kesehatan Cabang Karawang juga telah bekerja sama dengan 50 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 32 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya Klinik Utama), 8 Apotek, serta 10 Optik.

Menyinggung soal rujukan online yang telah berjalan beberapa waktu di tengah masyarakat, Unting mengatakan, tujuan rujukan itu memberi kemudahan dan kepastian baik terhadap peserta maupun fasilitas kesehatan Program JKN-KIS. “Peserta mendapatkan rujukan ke FKRTL terdekat jaraknya, selain antreannya pendaftaran di FKRTL lebih cepat karena data sudah terkoneksi secara online,” ucap Unting.

Selain itu dia juga menambahkan peserta juga tetap dapat dilayani di FKRTL meskipun surat rujukan hilang. Selain mendapatkan pelayanan pada FKRTL penerima rujukan yang sesuai dengan kompetensi dan saarana prasarana yang dibutuhkan. Peserta juga mendapatkan pelayanan pada FKRTL penerima rujukan sesuai dengan hari dan jam praktek yang telah ditetapkan disamping terhindar dari potensi penumpukan antrean. (ari/nur/rls)

Related Articles

Back to top button