Uncategorized

Jadwal Tanam di Kotabaru Diundur

KOTABARU, RAKA – Jadwal tanam petani di Kotabaru mengalami keterlambatan. Hal itu disebabkan tidak adanya kesedian air untuk mengairi areal pesawahan Kotabaru.

Ahmad Sururi Rangga, Penyuluh Pertanian Kotabaru menyampaikan, keterlambatan jadwal tanam juga disebabkan karena adanya perbaikan saluran air irigasi sekunder beberapa bulan lalu. Sehingga air yang seharusnya disalurkan ke sawah yang berada di sebelah utara irigasi tidak bisa dilakukan. “Itu kan kemarin lumayan lama. Hampir 4 bulan. Makanya air gak bisa masuk,” kata Ruri, kepada Radar Karawang saat ditemui di kantor UPTD Pengelola Pertanian Kotabaru.

Dikatakan Ruri, jadwal tanam pertama atau yang biasa disebut musim rendeng itu seharusnya sudah dilaksanakan sejak tanggal 16 Oktober lalu. Sementara, di bulan Desember ini baru beberapa titik sawah di Kotabaru yang sudah mulai tanam. “Harusnya dari bulan Oktober. Karena kan musim rendeng itu Oktober-Maret (Okmar). Tapi sekarang baru dibajak sawahnya,” katanya.

Menurutnya, dari 1.226 hektare rencana tanam, hanya beberapa hektare saja yang sudah bisa melaksanakan jadwal tanam. Hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap jadwal panen. “Yang sudah tanam baru di Pangulah Baru, Wancimekar belum ada yang tanam. Khwatirnya ketika panen itu berbarengan dengan musim hujan. Itu kan kasihan petani,” ungkapnya.

Permasalahan lain, kata Ruri, ialah PH tanah di beberapa titik sawah yang ada di Kotabaru sudah terlalu asam. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil produksi padi para petani. “PH tanah yang ideal itu 6,5 sampai 7. Sementara saat kami melakukan pengecekan melalui alat ukur PH, tidak ada yang di atas 5,” paparnya.

Untuk itu, dia berharap adanya bantuan kompensasi kapur kepada para petani untuk menormalkan kembali PH tanah yang sudah asam. “Kalau tanah sudah asam. Mau dikasih pupuk berapa ton pun tidak akan berpengaruh. Karena tidak ada pengurainya,” terangnya.

Entoy (55), salah seorang petani mengaku belum mulai melakukan jadwal tanam dikarenakan baru mendapatkan air. “Ya baru ada airnya. Makanya sekarang baru dibota (dibajak),” ujarnya.

Dia juga berharap, dengan keterlambatan jadwal tanam dimusim pertama tidak akan berpengaruh terhadap hasil panennya. “Mudah-mudahan aja nggak musim hujan pas panennya,” pungkasnya. (cr2)

Related Articles

Back to top button