KARAWANG

Warga Kota Belum Puas Layanan Pemkab

KARAWANG, RAKA – Berada di tengah kota, seharusnya mendapatkan pelayanan yang lebih dibanding masyarakat yang tinggal di pedesaan. Selain dekat dengan pusat pemerintahan, persoalan warga kota juga bisa langsung dilihat oleh bupati.

Meski begitu, warga kota belum puas dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang. Ukurannya sederhana, mulai dari drinase buruk, infrastruktur, penerangan jalan, pengangguran, hingga kemacetan.
Warga Kampung Cinangoh Barat 1, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Atum Mulyana (43) mengaku, dirinya ingin memperbaiki ekonomi kelurga. Namun sampai saat ini belum mendapatkan kesempatan, karena minimnya lapangan pekerjaan yang ada di perkotaan Karawang. “Saya ingin memperbaiki ekonomi. Saya cuma kuli bangunan, itu juga kalau ada yang mengajak,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Saat ini, kata Atum, dia sedang menganggur. Meski pembangunan di kota terus tumbuh, tapi tidak melibatkan masyarakat. “Mestinya ada pembangunan, masyarakat itu dilibatkan. Sekarang banyaknya itu pakai pihak ketiga, tidak tahu orang mana-mananya mah, pengen kita sih dilibatkan,” tuturnya.

Warga Kampung Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Ahmad Rijal Mutakin (20) mengatakan, Kabupaten Karawang harus dibenahi. Karena banyak warganya yang tidak merasakan pembangunan. “Masalah budaya, ekonomi, dan pendidikan harus menjadi yang utama,” katanya.

Dia menilai dari banyaknya aspek seperti ekonomi, saat ini sangat jarang pengusaha kecil menjadi sasaran pemerintah. Pendidikan juga sama. Banyak pelajar yang tidak mau sekolah karena minder selalu ditagih iuran. “Beasiswa belum terdengar,” katanya.

Warga Guro, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Cecep Hardiansyah (21) mengatakan, pembangunan masih jauh dari harapan. Hal itu bisa dilihat dari penataan kota masih amburadul. “Saat ini hanya sebatas membangun dan tidak ada pengawasan. Sehingga yang sudah dibangun misal gedung, seolah-olah tidak terurus,” katanya.

Ia melanjutkan, perubahan julukan kota lumbung padi menjadi kota industri seharusnya bisa menjadi lebih megah, tertib dan tertata. Namun yang terjadi justru sebaliknya. “Nilai estetika kebersihan kurang dijaga. Pemerintah saat ini harus tegas, jangan lemah. Saat ini masih lembek,” katanya. (apk)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button