KARAWANG

Jembatan Penyeberangan Mubazir

KARAWANG, RAKA – Kesadaran warga Karawang kota menyeberang jalan sesuai dengan aturan masih sangat minim. Keberadaan jembatan penyeberangan pun mubazir. Di Jalan Ahmad Yani misalnya, meski sudah ada jembatan, sangat jarang digunakan.

Warga Karangpawitan, Cartam (33) mengatakan, hampir setiap hari dia sering menghabiskan waktu di dekat jembatan tersebut. Menurutnya, yang memanfaatkan fasilitas tersebut bisa dihitung oleh jari. “Kebanyakan menyeberang di jalan. Meskipun setiap hari ada saja yang pakai JPO,” katanya kepada Radar Karawang.

Ia mengapresiasi ada kesadaran dari Pemerintah Kabupaten Karawang memfasilitasi warganya agar mudah menyeberang jalan. Namun agar tidak sia-sia, pemerintah harus gencar sosialisasi bahayanya melintasi jalan. “Saya sering bilang ke warga yang mau nyebrang, pakai JPO. Tapi mereka banyaknya menggunakan jalan bawah,” ujarnya.

Senada juga disampaikan Candra (44), menurutnya percuma pemerintah memberikan fasilitas JPO, tapi tidak digunakan masyarakat. “Ada JPO bukan malah dipakai nyebrang disini mah, ada juga dipasang spanduk partai. Ya pasti bakalan kumuh,” katanya.
Sebagai warga biasa, dia tidak bisa berkata banyak. “Kalau satu dua (baliho) mending ini mah banyak, harusnya dibuka agar tidak kumuh,” katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Karawang Dedi Rusfendi menyampaikan, JPO di Jalan Ahmad Yani kumuh karena banyak baliho. “Sampai saat ini tidak pernah ada penertiban dan sosialisasi yang berkelanjutan dari pemerintah daerah. Seharusnya pemerintah daerah mengembalikan JPO itu sesuai dengan fungsinya,” katanya .

Ia melanjutkan, pemkab harus mensosialisasikan keberadaan dan manfaat JPO kepada masyarakat. “Jangan sampai seperti yang terjadi hari ini. Itu akibat dari pembiaran, jangan biarkan terkesan tidak ada manfaatnya sampai kumuh,” katanya. (apk)

Related Articles

Back to top button