Mahasiswa KKN UBP Bantu UMKM Cikuntul
KARAWANG, RAKA – Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh civitas kampus. Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang tahun ini menggelar KKN, diikuti oleh mahasiswa yang tersebar di desa-desa yang ada di Karawang.
Tak terkecuali Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran, yang memiliki banyak potensi UMKM yang dapat dikembangkan.
Kepala Desa Cikuntul Kasman mengungkapkan, dirinya beserta jajaran pemerintah desa sangat menyambut baik dan mengapresiasi program KKN UBP Karawang, yang berorientasi pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dengan temanya Inovasi dan Digitalisasi UMKM menuju masyarakat mandiri. “Tentunya kami sangat mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa bisa membantu desa kita, dan sharing gagasan berkaitan dengan pembangunan desa,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Selasa (19/7).
Koordinator KKN UBP Desa Cikuntul, Aris Martin Kobar mengatakan, saat ini banyak produk UMKM masyarakat Desa Cikuntul yang sedang kita bantu pengemasan dan pemasaran. “Kita lagi coba bantu dari segi pengemasan dan pemasaran seperti bubur ayam khas Cikuntul, telur asin, kebab, keripik ikan dan lainnya melalui edukasi pada agenda penyuluhan,” katanya.
Dia menuturkan, UMKM saat ini harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar bisa bersaing. “Perkembangan dunia konvensional menuju dunia digital yang menuntut UMKM harus lebih kreatif dan inovatif,” terangnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Desa Cikuntul Anis Fitria Nur Masruriah mengatakan, kegiatan KKN ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung sejak 1 Juli 2022. “Giat ini dilaksanakan selama satu bulan, mahasiswa didampingi oleh satu orang dosen di setiap desanya, akan melakukan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada peningkatan setiap potensi desa, diantaranya UMKM,” tutur Anis.
Dia menuturkan, masyarakat desa yang memiliki semangat UMKM diajarkan bagaimana menggunakan platform digital/e-commerce seperti shopee, tokopedia, instagram, facebook sebagai media yang digunakan untuk memasarkan produk-produk UMKM di Desa Cikuntul.
“Masyarakat juga diajarkan bagaimana mengelola cashflow dan keuangan yang baik dalam berbisnis, serta diberikan sosialisasi mengenai perolehan legalitas badan usaha atau produk yang dimiliki oleh masyarakat, termasuk perolehan sertifikasi halalnya,” tandasnya. (fjr)