HEADLINE

Bocah Cilamaya Kulon Dicabuli
-Hasil Visum Luka di Bagian Dubur

KARAWANG, RAKA – Kasus kejahatan seksual terhadap anak di Karawang terus terjadi. Kali ini perbuatan cabul tersebut menimpa bocah empat tahun di Kecamatan Cilamaya Kulon.
Bocah berusia empat tahun ini diduga menjadi korban pencabulan oleh remaja bernama H (15) beberapa hari lalu.
Orang tua korban, T (30) menceritakan, pada Jumat (5/8) ia tengah memperbaiki ruko dan menyiapkan usaha barunya. Namun saat itu ia dihubungi oleh istrinya dan mendapat kabar buruk tentang anaknya. “Saat saya pulang ke rumah di bagian pantat anak saya banyak sperma dan anak saya ngaku dicabuli oleh H kemudian saya langsung cari pelaku,” tuturnya, saat dihubungi Radar Karawang, Selasa (9/8).
Setelah mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan, T kemudian langsung mendatangi kantor desa dan juga polsek. Karena kasus tersebut mengenai pencabulan di bawah umur, ia bersama keluarganya kemudian diarahkan untuk membuat laporan ke Polres Karawang.
“Saya sampai di Polres Karawang jam 9 malam, kemudian melakukan visum dan kata dokter memang terdapat luka di bagian anus anak saya yang diduga akibat pelaku pencabulan,” ungkapnya.
Setelah melakukan visum, T kemudian kembali lagi ke Polres Karawang untuk memberikan kuitansi visum. Ia kemudian kembali lagi pada Senin (8/8) untuk membuat laporan polisi di Polres Karawang. “Karena Sabtu dan Minggu tutup, jadi saya disuruh balik lagi Senin. Saya juga diminta untuk membantu memantau pelaku dan kalau bisa mengamankan,” ujarnya.
Setelah membuat laporan, ia bersama keluarganya mencari keberadaan pelaku yang ternyata sudah kabur dari rumahnya. Nenek dan kakeknya yang tinggal bersama pelaku juga sudah tidak ada di rumah yang ditempatinya. “Katanya sudah didatangi oleh polisi tapi pelaku sudah kabur,” ucapnya.
Pada Senin malam, T mendapat kabar bahwa pelaku berada di daerah Tempuran untuk bekerja sebagai panjak odong-odong. Saat ia berkoordinasi dengan penyidik, ia kembali diarahkan untuk berkoordinasi dengan Babinkamtibmas setempat dan memantau keberadaan pelaku.
Menurut keterangan T, korban pencabulan yang dilakukan oleh pelaku bukan hanya menimpa anaknya. Tetapi juga anak-anak lain yang berada di sekitar lingkungannya. “Kemarin juga ada anak inisial R ngaku dan divisum ternyata benar hasilnya terbukti pada lecet di bagian anus. Korban lainnya juga ada tapi gak mau visum karena tidak ada biaya,” ungkapnya.
Dirinya berharap kasus yang dialami anaknya bisa ditangani dengan serius oleh pihak kepolisian. Ia juga meminta agar pelaku bisa segera diamankan agar tidak menjadi kekhawatiran para orangtua, khususnya yang sudah menjadi korban. “Saya minta keadilan, pelaku harus dicari oleh polisi dan ditangkap. Kemarin saya mencari pelaku bersama ayah saya sampai malam, yang ada anak saya justru malah gak kepantau. Sementara kondisi mental anak saya juga harus dipulihkan,” katanya.
Selain itu, T juga meminta dinas terkait agar dapat memberikan pendampingan psikologi terhadap anaknya yang menjadi korban sodomi serta pemulihan mental agar tidak berdampak buruk terhadap anaknya. “Kalau anak saya masih bisa ceria karena mungkin masih usia empat tahun, kalau R usia 8 tahun sekarang jadi pemurung,” jelasnya.
Saat dihubungi melalui layanan pesan instan, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, pihaknya melalui tim juga sudah memantau pelaku. “Tim kami juga memantau, namun tentunya tidak kami umumkan ke publik, karena nanti kabur pelakunya,” tulisnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, tokoh masyarakat Cilamaya Kulon Muslim Hafidz mengatakan, sebaiknya stakeholder yang menangani korban pencabulan harus responsif, bukan malah sebaliknya korban yang lebih responsif. “Berikan rasa keadilan bagi korban, apalagi anak di bawah umur,” ujar Presidium KAHMI Karawang itu.
Dia juga berharap pemerintah hadir menangani korban, baik memberikan konseling, kesehatan maupun pendampingan lainnya. “Pemerintah harus hadir memberikan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual, masa depan anak harus terus dijaga,” ucapnya. (nce)

Related Articles

Back to top button