KARAWANG

Merah Putih Lebih Dulu Berkibar di Dengklok

RENGASDENGKLOK, RAKA – Peristiwa Rengasdengklok menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan kemerdekaan Indonesia. Soekarno sempat singgah di Rengasdengklok sehari sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Setiap tahun tepatnya pada 16 Agustus, Paguyuban Bale Hideng rutin menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di Kawedanan Rengasdengklok yang berlokasi tak jauh dari pasar Rengasdengklok. Komandan lapangan Bale Hideung Karawang Edi Supriadi menyebut kirab sekaligus pengibaran bendera merah putih tahun ini akan digelar di lapangan tugu kebulatan tekad. “Upacara bendera merah putih tanggal 16 Agustus ini baru pertama kali dilaksanakan di tugu kebulatan tekad,” katanya saat ditemui di lapangan Tugu Kebulatan Tekad, Senin (15/8).
Lebih lanjut, kata Edo, sapaan akrabnya, kirab bendera tahun ini akan diikuti oleh berbagai komunitas termasuk dari Pejuang Siliwangi dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang. “Nanti untuk pengibaran bendera merah putih ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus,” ujarnya.
Edo menambahkan, sejak tahun 2013 Paguyuban Bale Hideng sudah melaksanakan prosesi kirab dan pengibaran bendera merah putih setiap 16 Agustus. Menurut Edo, upacara pengibaran bendera merah putih satu hari menjelang 17 Agustus ini sebagai upaya untuk mengingat bahwa bendera merah putih sudah berkibar lebih dulu di Rengasdengklok sebelum dilaksanakan upacara kenegaraan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta. “Waktu itu bendera Jepang diturunkan, terus bendera merah putih dikibarkan di Rengasdengklok,” katanya.
Ketua DPC Pejuang Siliwangi Karawang Acep Jamhuri menyebut, Rengasdengklok ini memiliki nilai histori yang harus dibuka, terutama satu hari sebelum Soekarno membacakan teks proklamasi di Jakarta pada 17 Agustus. Oleh karenanya upacara bendera merah putih pada 16 Agustus ini akan menjadi agenda tahunan. “Mudah-mudahan ini direspon oleh pemerintah provinsi maupun pusat. Jadi ini ada sejarah yang harus dijelaskan karena tidak ujug-ujug Soekarno singgah di Rengasdengklok,” ujarnya.
Acep Jamhuri yang juga Sekertaris Daerah Karawang itu menyebut, prosesi upacara bendera yang dilaksanakan pada 16 Agustus ini berbeda dengan upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus. “Untuk yang tanggal 16 ini petugas pengibar benderanya hanya tiga orang, nanti mereka memakai pakaian PETA (pembela tanah air),” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button