HEADLINE

Cuek Prokes, Dihukum Push Up

PAKISJAYA, RAKA – Meski corona sudah melandai, bukan berarti lalai mentaati protokol kesehatan. Karena bisa saja virus impor dari Tiongkok tersebut kembali menyerang.
Memastikan warga binaannya disiplin prokes, personel Polsek Pakisjaya menggelar operasi yustisi penegakan prokos di Jalan Raya Pakisjaya, tepatnya depan Mako Polsek Pakisjaya. Tidak tanggung-tanggung, kapolseknya langsung turun tangan memimpin operasi.
Kapolsek Pakisjaya Ipda Sunaryo mengatakan, penegakan disiplin ini agar warga tetap sadar menegakan protokol kesehatan. “Kita bersama muspika plus menggelar giat operasi yustisi penegakan disiplin Inpres Nomor 06 Tahun 2020 di wilayah Pakisjaya,” ujar Sunaryo, kemarin.
Ia melanjutkan, kegiatan tersebut juga dilakukan secara stasioner di depan Puskesmas Pakisjaya, dan mobiling di wilayah hukum Polsek Pakisjaya. Jika kedapatan ada yang tidak taat prokes, maka diberi hukuman sosial dan fisik kepada warga yang tidak menggunakan masker, dan memberikan himbauan kepatuhan protokol kesehatan, serta memberikan masker setelah dilakukan penindakan.
“Pelaksanaannya kita lakukan teguran kepada warga yang tidak menggunakan masker. Hasilnya, sebanyak 15 teguran kepada warga yang tidak memakai masker, enam hukuman sosial ringan berupa push up, dengan membagikan masker yang sebanyak 40 pcs,” ujarnya.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta seluruh kepala daerah untuk kembali menggalakkan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan, terutama di tempat umum dan pemukiman warga. Pengawasan perlu diperketat karena terjadi kenaikan positivity rate yang signifikan di Indonesia. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, dalam lima minggu terakhir, positivity rate meningkat dari 5,12 persen menjadi 10,05 persen atau naik hampir dua kali lipat. “Jika dibandingkan dengan saat puncak Omicron lalu, dalam minggu-minggu kenaikan hampir 17 persen, sedangkan saat puncak Delta lalu kenaikan 9 persen,” kata Wiku.
Artinya, lanjut dia, kenaikan positivity rate kali ini masih lebih rendah dibanding puncak kasus Omicron dan Delta. “Namun, ini tetap perlu kita waspadai karena positivity rate sudah di atas 10 persen,” tambah Wiku.
Menurut dia, angka positivity rate ini menunjukan kenaikan kasus positif di tengah masyarakat. Dia mengatakan jumlah kelurahan/desa yang dipantau dalam satu bulan terakhir mulai terlihat naik meski angka masih belum signifikan. Dari total 80 ribu desa dan kelurahan di Indonesia, kata Wiku, di minggu ini hanya 2 ribu atau 2,5 persennya yang dipantau kedisiplinan protokol kesehatannya. (psn/tr/jp)

Related Articles

Back to top button