Dampak PJJ Masih Terasa, Kedisiplinan Siswa Turun
CIKAMPEK, RAKA – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan selama kurang lebih 2 tahun karena pandemi Covid-19, berpengaruh terhadap siswa saat pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dilaksanakan.
Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Cikampek Nani Kurniasih mengungkapkan, selama kurang lebih dua tahun para peserta didik terbiasa dengan kebiasaan di rumah. Karena selama PJJ pihak sekolah tidak bisa mmeberikan pendidikan secara normal. Kebiasaan tersebut sepertinya berpengaruh terhadap siswa. “Karena selama PJJ memang pembelajaran tidak bisa maksimal. Guru tidak bisa memantau siswa secara keseluruhan karena hanya belajar daring,” ungkapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (24/8).
Menurut Nani, pengaruh terhadap siswa karena lamanya PJJ diantaranya tingkat kedisiplinan. Pada awal dilaksanakannya PTM tidak sedikit siswa yang terlambat datang ke sekolah. Itu terjadi karena kebiasaan saat PJJ bangun lebih siang dan juga waktu belajar lebih singkat. “Awal-awal PTM mungkin kebiasaan selama PJJ masih terbawa sehingga banyak yang kesiangan. Selama dua bulan ini kita terus kasih pemahaman dan pembiasaan,” ucapnya.
Selain kedisiplinan datang ke sekolah, kata Nani, pengaruh lain juga terlihat dari segi etika terhadap guru, dalam hal berpakaian dan kedisiplinan lainnya. Oleh karena itu, peran serta dukungan dari orangtua sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar lebih disiplin dan terbiasa dengan aturan sekolah. “Orangtua juga diperlukan agar siswa kembali disiplin, datang tepat waktu dan rambut tidak boleh gondrong,” jelasnya. (nce)