Gang Becek Dicor Rp22 Juta
KOTABARU, RAKA – Ada satu gang di Kampung Sarengseng, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, yang letaknya jauh dengan pusat pemerintahan desa. Namanya Gang Becek. Kenapa disebut becek, karena gang tersebut jalannya tidak karuan.
Namun itu cerita lama. Kini, warga Gang Becek bisa sedikit nyaman ketika memasuki jalan satu-satunya ke kampung tersebut. Perbaikan jalan sepanjang 85 meter, lebar 1,2 meter itu menggunakan dana desa tahap tiga sebanyak Rp22 juta. “Sudah lama jalan ini rusak banget. Namanya juga Gang Becek,” ungkap Oom (45) warga Kampung Sarengseng kepada Radar Karawang, Rabu (19/12) kemarin.
Warga lainnya, Andi (51) mengatakan, jalan itu sempat dipaving block namun sudah rusak. “Sudah lama banget. Makanya kami lega sekarang diperbaiki,” ujarnya.
Ia melanjutkan, di sekitar gang tersebut ada 23 rumah warga yang termasuk ke wilayah Desa Wancimekar. “Kami berharap program pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur bisa dirasakan manfaatnya,” katanya.
Kepala Desa Wancimekar Alih Miharja mengatakan, pembangunan jalan di kampung tersebut dibiayai dari dana desa tahap 3. “Dari dana desa. Panjang 85 meter, lebar 1,2 meter. Anggaran Rp22 juta sekian,” kata Alih di lokasi pengecoran.
Dikatakan dia, Kampung Sarengseng termasuk wilayah Desa Wancimekar. Meski berada jauh dari pusat pemerintahan desa, dia juga tetap memperhatikan pembangunan di sana. “Iya memang masuk ke Desa Wancimekar. Tetap saya perhatikan. Kalau pengerjaannya sesuai dengan pengajuan dan pembahasan musrenbang. Kebetulan untuk disini baru sekarang tahap 3,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dana desa tahun 2018 sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan. “Tahap 2 kemarin 6 titik jalan sudah selesai. Sekarang tahap 3 ada 4 pembangunan jalan, dan dua normalisaai saluran,” ungkapnya.
Lebih jauh dia mengatakan, di wilayah desanya menuju Kampung Sarengseng, masih ada satu titik jalan lingkungan yang belum bisa dibangun. Tahun 2019 yang akan datang, dia akan mengupayakan agar jalan tersebut segera dibangun. “Itu sih yang masih jadi PR. Sebenarnya bisa saja melalui dana desa, tapi bertahap sedikit-sedikit. Kalau semuanya gak akan tercover,” ungkapnya. (cr2)