Sesalkan Harga BBM Naik, Pemerintah Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Sembako
KARAWANG, RAKA- Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai saat ini masih terus terjadi, meski hal tersebut tidak membuat pemerintah mengubah kebijakannya. Kenaikan harga BBM ini bisa memicu naiknya harga sembako, ini yang mesti diantisipasi pemerintah
Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Riri Reza Anshori mengatakan, kenaikan harga BBM jadi masalah besar disaat masyarakat secara bertahap pemulihan ekonomi. Menurut Reza, pemerintah perlu menyikapi dengan kebijakan dengan tepat. Jika tidak, maka dapat terjadinya jarak harga kebutuhan pokok. “Jika kebijakan yang hari ini tidak di sikapi secara serius maka akan terjadi disparitas yang begitu terjal, karena masyarakat sedang dalam tahap pemulihan ekonomi,” katanya, saat berujuk rasa di Pemda Karawang, Selasa (13/9).
Apalagi, sebelumnya Karawang mendapat gelar ‘miskin ekstrem’ dari pemerintah pusat. Sehingga kenaikan BBM dapat mempengaruhi berbagai sektor, seperti sarana transportasi, perindustrian hingga UMKM yang berperan dalam memulihkan ekonomi. Dengan itu pihaknya mendesak pemerintah untuk dapat keluar dari jurang kemiskinan ekstrem melalu pemda dan pihak legislatif. “Berkaitan dengan harga bahan bakar bersubsidi tentu di Karawang sendiri akan terdampak. Secara, Karawang sendiri pernah masuk dalam kategori Karawang miskin ekstrem,” ujarnya.
Kemudian, terkait perubahan Perda RTRW yang beberapa waktu sempat kurang jelas perevisiannya. Pihaknya menuntut pihak legislatif untuk segera merampungkan Rancangan Tata Ruang dan Wilayah itu sampai tahap rencana detail tata ruang (RDTR). “Seperti Perda RTRW, Legislatif harus menuntaskan. Jangan sampai nantinya kebijakan ikut menggerus zona hijau. Walaupun ada kepentingan pusat didalamnya,” pungkasnya. (asy)