Featured

KKN 46 Unsika Pelatihan Jamur Merang di Kiara

CILAMAYA KULON, RAKA – Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ani Lestari, bersama mahasiswa KKN Unsika kelompok 46 menyelenggarakan pelatihan pembuatan pembibitan bibit F3 isolat jamur merang hasil kultur Laboratorium Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman jamur merang di Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kamis (8/9). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill untuk membuat bibit sebar F3 jamur merang secara mandiri, sehingga dapat membangkitkan kembali minat budidaya jamur merang.
Kepala Desa Kiara H Warja mengatakan, acara tersebut dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan kelompok tani dari Desa Kiara. Menurutnya
keluhan para petani jamur sering terjadi gagal panen, karena jerami padi yang digunakan sebagai media bahan utama media tumbuh budidaya jamur merang memiliki kualitas yang buruk, kurang baik dibandingkan pemanenan padi dengan cara konvensional atau digebot.
Dugaan pembudidaya jamur merang, cara pemanenan padi dengan menggunakan mesin perontok dan combine harvester yang menjadi penyebab penurunan kualitas jerami padi tersebut. Secara struktur batang padi yang dipanen dengan cara digebot memiliki struktur utuh, batang padi yang berongga namun kompak membuat penyebaran dan pertumbuhan miselia jamur merang diatas pemukaan media dapat tumbuh dengan baik, sedangkan jerami padi yang dipanen dengan menggunakan mesin membuat batang padi menjadi rusak bahkan tercacah. Hal inilah yang menjadi permasalahan utama Jerami sebagai bahan utama media tumbuh jamur merang. “Karawang merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Barat, kemelimpahan jerami padi menjadi limbah bila tidak termanfaatkan dengan baik, oleh karena itu sebagian warga Desa Kiara mencoba membudidayakan jamur merang, namun kurang lebih 9 tahun selalu mengalami kerugian,” ujarnya.
Kades dan petani jamur merang, ia berharap akan ada solusi dari permasalahan yang dihadapi para petani jamur merang melalui sosialisasi dan pelatihan pembibitan pembuatan bibit F3 jamur merang ini. “Ya nanti mudah-mudahan ada cara-cara yang baik yang nanti bisa disampaikan ke masyarakat Desa Kiara, dan juga nantinya bisa manfaat untuk masyarakat Desa Kiara,” tuturnya ungkapnya.
Dalam pemaparan materi, Ani Lestari menjelaskan ada beberapa permasalahan yang mengakibatkan sering terjadi gagal panen yaitu bibit jamur merang tidak unggul, pada media tanam tumbuh jamur merang dan bibit jamur merang itu sendiriteknis budidaya yang belum tepat. “Berdasarkan ketiga permasalahan tersebut, dapat dicarikan solusi namun membutuhkan waktu, sebab permasalahan bibit dan jerami dan teknis budidaya masih dalam tahap penelitian,” tuturnya.
Menurutnya permasalahan jerami yang cara pemanenan padi dengan menggunakan mesin tidak bisa kita hentikan, perkembangan teknologi seperti pemanenan dengan mesin combine harvester mampu memanen padi lebih cepat dan efektif, padi bisa langsung dijual ke pemasok padi. Namun menjadi kendala bagi pembudidaya jamur merang, karena struktur batang padi yang menjadi rusak dan tercacah. Hasil diskusi petani jamur merang, umumnya petani tidak mengukur dan memperhatikan pH media tumbuh jamur merang, padahal pH merupakan salah satu faktor utama keberhasilan dalam budidaya jamur merang, selain waktu pengomposan, suhu dan waktu pasteurisasi. dari yang saya dengar permasalahannya yaitu ada pada bibit dan jerami yang menurut saya kita tidak bisa melawan teknologi karena disatu sisi panen padi akan lebih efektif kalau menggunakan mesin disisi lain penggunaan mesin sebagai alat panen padi dapat merusak kualitas jerami yang akan digunakan sebagai media tanam jamur merang,” tuturnya.
Kemudian Ani dalam tahun ini juga sedang melaksanakan 2 penelitian, satu terkait screening 30 isolat bibit jamur merang dan penelitian kedua terkait permasalahan jerami. Semoga tahun ini Faperta Unsika dapat menghasilkan kandidat isolat jamur merang terbaik, sehingga goal Faperta Unsika dapat menghasilkan dan memproduksi bibit jamur merang unggul bersertifikasi. Sehingga keberadaan bibit jamur merang tersebut dapat menjadi solusi bagi pembudidaya jamur merang terutama di Kabupaten Karawang. ia juga menyampaikan untuk bibit jamur merang saat ini sedang dilakukan penelitian untuk dapat diproduksi sendiri. “Saya berupaya melakukan penelitian dari nol, saya ingin benih yang nanti mungkin bisa kita produksi mungkin ada beberapa yang hasil perusahaan mandiri yang nantinya bisa memproduksi bibit jamur merang sendiri.” ujarnya. (rl)

Related Articles

Back to top button