Waspada Bencana, Air Citarum Mulai Naik
KARAWANG, RAKA – Intensitas hujan saat ini mulai tinggi, masyarakat diminta mewaspadai bencana alam seperti banjir, angin puting beliung maupun longsor. Apalagi, saat ini air Citarum mulai naik. Berdasarkan data pantauan sungai Citarum, tinggi muka air per Kamis (13/10) pukul 20.00 WIB mencapai 10,13 dengan status siap.
Salah seorang warga Desa Sukamakmur, Fauzi mengatakan, air sungai Citarum mulai mengalami kenaikan. “Saya lihat air sekarang sudah mulai naik. Tapi, belum sampai ke daratan hanya debitnya saja bertambah,” katanya, Kamis (13/10).
Saat debit air meningkat, ia khawatir bakal terjadi banjir. Soalnya, daerahnya sering kebanjiran saat memasuki musim hujan. “Kalau air sudah naik begini suka khawatir bakal banjir. Mudah-mudahan saja, curah hujan kembali turun air bisa surut lagi. Pemerintah daerah harus melakukan antisipasi,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin menyampaikan, hujan saat ini merupakan kiriman dari daerah Bandung, Subang, Purwakarta,Bogor. Ia memprediksi hujan pada Oktober saat ini tidak memiliki potensi bencana banjir. Curah hujan tinggi akan terjadi pada Desember 2022 hingga Februari 2023. “Sebetulnya kita ini kiriman ya, di hulu itu air Citarum sudah mulai naik karena hujan di Bandung, Subang, Purwakarta sangat tinggi. Kemudian hujan di daerah Bogor pun tinggi,” terangnya.
Daerah yang rawan banjir masih belum terdapat perubahan seperti tahun sebelumnya seperti di Desa Karangligar, wilayah Cilamaya, Banyusari. Pihak BPBD telah mempersiapkan peralatan serta logistik. Saat ini telah ada logistik yang telah disimpan dalam gudang BPBD. Jumlah ketersediaan belum dapat ia sampaikan untuk saat ini. “Kita antisipasi dengan menyiapkan tim termasuk juga komunitas relawan. Alhamdulillah sejak akhir tahun kemarin sampai 2022 ini tidak ada banjir. Kita harus cek dulu ya untuk jumlah ketersediaan logistik,” paparnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti pembersihan saluran air. Hal ini bertujuan untuk mencegah bencana banjir.Ia memiliki harapan agar tidak terjadi banjir serta masyarakat dapat waspada. “Kita kepada masyarakat agar hati-hati dan waspada, kita bisa menggerakkan masyarakat untuk kerja bakti membersihkan saluran air,” paparnya.
Peralatan yang telah di siapkan berupa 12 buah perahu karet, alat sedot. Kemudian untuk peralatan kebencanaan pun telah dipersiapkan. “Mulai dari perahu, alat sedot, personil kita sudah siap. Kita ada sekitar 12 perahu karet,dan alat kebencanaan yang lainnya juga sudah siap,” tutupnya. (asy/nad)