Siswa PKBM Kemah di Paranggombong
PURWAKARTA, RAKA – Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Jawa Barat menggelar perkemahan di Bumi Perkemahan Paranggombong, Desa Kertamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.
Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan PKBM dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dengan jumlah peserta lebih dari 1.000 orang ini, berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Jumat (11/11) hingga Minggu (13/11).
Ketua FK-PKBM Provinsi Jawa Barat Nana Suryana menyebutkan, perkemahan Gema Tunas PKBM ini merupakan yang pertama digelar. “Perkemahan Gema Tunas PKBM ini sebagai upaya pembinaan karakter dan peningkatan keterampilan tentang kepramukaan. Di antaranya, seperti penanggulangan bencana alam, sosialisasi wawasan kebangsaan, dan bakti sosial,” katanya.
Pelaksana dan peserta kegiatan perkemahan Gema Tunas PKBM se-Jawa Barat ini merupakan warga belajar nonformal dari tingkat PAUD (TK), SD (Paket A), SMP (Paket B) dan SMA (paket C). Tujuannya, menerapkan pendidikan karakter yang tergabung dalam kegiatan gugus depan pangkalan terpadu.
“Meski keberadaan gugus depan belum tegas secara resmi, namun para peserta sudah sangat terbiasa melakukan kegiatan kepramukaan. Yakni, dilakukan dalam pendekatan dan cara tersendiri yang lebih lentur dan fleksibel,” ujarnya.
Kegiatan perkemahan ini, kata Nana, dilakukan di tempat terbuka. Sehingga memberi ruang baru bagi warga belajar atas dominasi ruang kelas yang selama ini dilakukan. “Sehingga dalam kegiatan outdoor ini warga belajar mampu mengekspresikan bakat dan minatnya secara bebas dan gembira,” imbuhnya.
Perkemahan Gema Tunas PKBM ini, lanjutnya, akan menggali potensi pelajar nonformal. “Para peserta juga akan merasa bangga terhadap lembaga, PKBM dan Pramuka serta akan tertanam jiwa patriotisme,” beber Nana.
Di tempat yang sama Pimpinan Sakawidya Jawa Barat Agus Gunawan menambahkan, pada intinya Pramuka itu bukan hanya bagian dari pelajar biasa atau formal, tapi juga pelajar nonformal dari PKBM yang sama-sama memiliki kegiatan Pramuka seperti pelajar formal lainnya.
“PKBM itu adalah dunia pendidikan nonformal, hal yang sama di bawah naungan dinas pendidikan. Maka dari itu Pramuka juga harus ada dan tumbuh di dunia pendidikan nonformal. Pada dasarnya, guna menumbuhkan rasa dan jiwa patriotisme untuk mencintai tanah air,” ujarnya.
Menurut Agus, kegiatan Perkemahan Gema Tunas PKBM memberikan pembekalan dan pendidikan karakter bagi warga belajar. “Ke depannya PKBM akan mempunyai gugus depan seperti pendidikan formal,” ucapnya.
Pada kegiatan ini, FK PKBM telah mengundang para pemateri mumpuni, di antaranya anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Kodim 0619/Purwakarta dan Polres Purwakarta, Kwarda dan dari Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang hadir dan membuka kegiatan, mengapresiasi FK-PKBM Jawa Barat yang sukses menggelar perkemahan Gema Tunas PKBM perdana. Di mana, kegiatan yang luar biasa ini patut didukung oleh pemerintah di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
“Ini luar biasa secara swadaya PKBM sebagai penyelenggara pendidikan nonformal bisa menggelar kegiatan pramuka Perkemahan Gema Tunas PKBM se-Provinsi, yang digagas dan atas prakarsa serta inisiatif sendiri,” ucapnya.
Dia menyebut, perkembangan PKBM sekarang relatif lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Didukung dengan teknologi gadget saat ini. “Saya merasa PKBM bisa membangun kreativitas dan inovasi ke depan melalui sistem digital. Karena kebiasaannya, keahliannya dan kreatifnya, teman-teman PKBM ini dan itu belum dimiliki oleh pendidikan formal yang lain,” katanya.
Sementara itu, untuk gerakan pramuka Sakawidya yang diprakarsai PKBM, Syaiful Huda berharap, pramuka akan menanamkan nilai-nilai cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara.
“Perkemahan Gema Tunas PKBM ini akan menanamkan nilai-nilai cinta tanah air. Karena pramuka sudah terbukti menjadi pengikut dan relawan terbaik bagi komponen cadangan pertahanan Indonesia,” ucapnya. (gan)