HW, IPM, dan TS Galang Dana
-Bantu Korban Gempa Cianjur
KOTABARU, RAKA – Kemarin siang warga Karawang dikejutkan dengan getaran gempa. Rupanya pusat gempa di Cianjur. Korban pun berjatuhan. Melihat peristiwa itu, sejumlah aktivis Hizbul Wathan (HW), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Tapak Suci (TS) di SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek langsung menggelar konsolidasi untuk membantu para korban. Diantaranya menggelar aksi peduli penggalangan dana. Rencanaya, mereka akan beramai-ramai turun ke jalan menggalang dana, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pelatih Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Danil Kurnia mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat teknis pelaksanaan galang dana. “Rencananya aktivis tiga organisasi otonom Muhammadiyah akan bergerak seretak,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Sebanyak 24 orang teman-temannya di sekolah yang tergabung dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, IPM, dan Tapak Suci turun ke jalan di beberapa titik menggalang dana untuk membantu korban bencana alam. Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari kedepan. “Kami merasa prihatin saudara-saudara kita yang terkena bencana. Mudah-mudahan bisa mendapat banyak bantuan untuk mereka,” ungkapnya.
Irgi (17) relawan penggalangan dana mengatakan, semua aktivis sekolah yang melakukan penggalangan dana merasa terhormat dengan aksi ini. Menurutnya, aksi tersebut merupakan perwujudan dari peran dan fungsi pelajar. “Ini salah satu bakti kami terhadap bangsa dan negara,” ujarnya.
Dia berharap, para korban bencana bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Demikian juga masyarakat Cikampek dan sekitarnya. Menurutnya, setiap kejadian tidak serta merta diturunkan oleh Allah, tanpa ada makna dibalik kejadian tersebut. “Semua pasti ada hikmahnya,” tuturnya.
Jajat Sujatna, pembina IPM ranting SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek mengatakan, aksi sosial ini bisa menjadi bahan pembelajaran terhadap anak didik. “Ini memupuk kepedulian anak-anak terhadap sesama,” tuturnya.
Dia melanjutkan, sudah sering aktivis IPM dan lainnya melakukan kegiatan serupa setiap ada bencana alam. Ini selaras dengan misi sekolah yang menginginkan agar anak-anak memiliki karakter mulia. “Alhamdulillah, mereka memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap persoalan kemanusiaan. Ini bukti nyata jika pola pendidikan karakter di sekolah kami berhasil,” tuturnya. (psn)